GANGGUAN pendengaran yang terjadi sejak lahir atau bayi bisa berdampak pada kemampuan berbicara. Sebab, sejak bayi mereka tak pernah mendengar suara denÂgan jelas atau tak mendengar sama sekali.
Dokter spesialis THT Siti Faisa Abiratno mengatakan, masalah gangguan pendengaÂran banyak terjadi karena kerusakan rumah siput pada telinga. Sejauh ini, kerusakan rumah siput sangat sulit diperbaiki dan tidak bisa diobati. Untuk itu, adanya alat bantu dengar hingga pemasangan implan koklea (rumah siput) sangat efektif untuk mengatasi gangguan pendengaran.
“Alat bantu dengar bisa dipasang setelah diketahui bayi memiliki gangguan pendenÂgaran. Itu bukan alat listrik memberikan iritasi di kulit,†kata Siti di Cochlear TrainÂing and Experience Centre (CTEC), Lebak Bulus, Jakarta.
Pemakaian alat bantu dengar pun sama halnya seperti menggunakan kacamata. Dapat dilepas dan dipasang kembali pada telinga.
Namun, alat bantu dengar harus dipaÂsang oleh ahlinya dan tidak bisa dibeli di sembarang tempat. Salah membeli alat bantu dengar justru bisa membuat gangÂguan pendengaran lebih buruk. Sebab, pemasangan alat bantu dengar harus diukur sesuai derajat gangguan penÂdengaran seseorang.
“Kalau beli di temÂpat tidak benar, seÂberapa kuat ampliÂfier tidak diukur dengan betul sehingga bisa m e r u s a k telinga. Mis Âalnya menimbulkan suara terlalu keras yang berlangsung selama dia pake alat bantu dengar yang salah. Itu bisa membuat pendengaran menurun,†terang Siti yang juga berpraktek di Laboratorium Audiology A Kasoem, Cikini, Jakarta.
Selain alat bantu dengar, juga bisa dilakuÂkan operasi implan koklea. Siti menjelasÂkan, implan koklea bukan mengganti atau memperbaiki rumah siput, melainkan hanya mengganti fungsi yang diÂjalankan rumah siput. Fungsi rumah siput sangat komÂpleks.
Implan akan membantu pusat pendengaran di otak menangÂkap kata-kata yang kemudian terekam d a l a m memori otak seÂbagai bekal untuk seseorang bisa berbicara.
“Rumah siput bisa melakukan encodÂing kata-kata. Kalau mengenal suara muÂdah, tapiencode kata itu tidak mudah. Misal, kata makan sama macan cuma beda C dan K. Kita yang dianugerahi rumah siput bagus, bisa melakukan encoding dengan baik, maka orang menyebut makan, sampai di otak juga kata makan,†jelas Siti.
Implan telinga terdiri dari dua jenis, yakni internal dan e k s te r n a l . Implan inÂte r n a l atau yang ditanam dalam telinga aman digunakÂan seumur hidup kecuali seseorang mengalÂami benturan hebat di bagian kepala.
Menurut Siti, kini implan koklea sudah bisa dipasang pada anak usia 1 tahun. ImÂplan cukup dipasang pada salah satu telinga yang mengalami kerusakan rumah siput. Harga satu implan pun tak sedikit, yaitu sekitar Rp150 juta hingga Rp250 juta.
Jika dipasang sejak dini, alat bantu denÂgar maupun implan tentunya dapat meninÂgkatkan kemampuan bicara anak. Seperti Kevin (19) yang mengalami gangguan penÂdengaran sejak bayi. Pada usia 14 bulan, Kevin menjalani operasi implan pada telinÂga kanannya. Ia juga selalu memasang alat bantu dengar.
Kevin akhirnya bisa mendengar suara dengan jelas, memiliki kemampuan bicara dengan baik seperti anak-anak yang tidak mengalami gangguan pendengaran. Ia pun mengikuti pendidikan formal di sekolah umum.
“Sampai sejauh ini enggak pernah ada masalah. Pakai alat bantu dengar ya, kayak pakai kacamaÂta aja. Kalau tidur, mandi, berenang, saya copot,†terang Kevin saat ditemui seusai pembuÂkaan Cochlear Training and Experience Centre.
Bagi Halaman