Untitled-15JAKARTA, TODAY-Olimpiade 2016 berlangsung seminggu lagi. Ketika tiga negara Asia Tenggara lain yang sudah menggenggam­nya, Indonesia masih berharap tetap bisa meraih medali emas.

Sejauh ini Thailand adalah negara Asia Tenggara terbaik karena sudah mendulang dua medali emas, yakni dari cabang angkat besi – sedangkan Indo­nesia “hanya” kebagian medali perak dari cabang yang sama.

Vietnam juga sudah men­gantongi satu emas dari cabang menembak, sama seperti Sin­gapura. Hebatnya, Singapura merebut emasnya dari cabang “dunia”, yakni renang. Atlet mudanya, Joseph Schooling, memenangi nomor 100 meter gaya kupu-kupu dengan men­galahkan sang legenda Michael Phelps.

Indonesia? Hingga hari ke- 10, kontingen “Merah Putih” tetap dengan raihan dua med­ali perak yang disumbangkan lifter Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan. Cabang yang cukup di­harapkan menyumbang medali, seperti panahan dan dayung, gagal memenuhi ekspektasi.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

Di cabang andalan utama, bulutangkis, ada kekhawatiran ketika ganda putra Hendra Se­tiawan/Mohammad Ahsan kan­das di babak penyisihan. Pun dengan tunggal putri Lindaweni Fanetri dan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.

Alhasil, tumpuan emas ting­gal bersandar pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Tommy Sugiarto, dan Gresy Polii/ Ni­tya Krishinda Maheswari, yang hingga berita ini diturunkan masih bertahan.

“Perjuangan kita untuk merebut medali emas memang semakin berat. Tumpuan kita kini bertumpu pada mereka yang masih berjuang. Lebih berat karena ganda campuran menyisakan satu. Jadi lebih berat lagi dari harapan kita sewaktu memberangkatkan mereka,” kata Ketua Satlak Pri­ma Achmad Sutjipto, minggu (14/8/2016) malam.

BACA JUGA :  Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Erick Thohir Apresiasi Juang Pemain Timnas Indonesia

Kendati demikian, Tjipto mengatakan dirinya masih me­miliki harapan besar. Sebab, dalam sebuah multiajang inter­nasional tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi jika su­dah di tingkat Olimpiade kare­na posisinya semua atlet sama.

“Artinya, margin satu sama lain itu sangat tipis. Kami ber­harap jangan diperlebar lagi. Kesiapan akhir atlet tidak bisa dibuat main-main, semua harus mempersiapkan diri,” ujar dia.

Selain di cabang bulutang­kis, dua atlet Indonesia yang masih akan bertanding adalah Maria Londa (lompat jauh) dan Toni Syarifudin (sepeda BMX).

“So what? Belum selesai Olimpiade, (jadi) belum bera­khir,” tegas Tjipto.

Di Olimpiade 2012 di Lon­don, tidak satu pun negara di Asia Tenggara yang pulang den­gan membawa medali emas. (Imam/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================