MANCHESTER, TODAY-Kejayaan Tyson Fury sebagai jawara tinju kelas berat tak terkalahkan rupanya cukup singkat. Belum genap setahun sejak menyandang predikat tersebut pada 29 November 2015, petarung Britania Raya itu kini mesti kembali hampa gelar.

Ya, Tyson resmi melepas sabuk juara WBA dan WBO per Kamis (13/10/2016) WIB. Keputusan itu diambil dengan alasan ingin sembuh dari kecanduan obat-obatan di tengah skandal narkoba yang melilitnya.

Dilepasnya sabuk Tyson memang sudah banyak diprediksi. Sebelumnya, petinju berjuluk Gypsy King tersandung skandal penggunaan kokain setelah membatalkan rematch kontra Wladimir Klitschko yang sedianya berlangsung 29 Oktober nanti.

Kasus narkoba jadi puncak keterpurukan karier Tyson. Dalam pengakuannya, ia mengaku sangat berat hati melepas gelar yang sempat membawanya merajai tinju kelas berat.

Namun perjalanan hidup seseorang tak bisa ditebak. Tyson yang sempat jadi hero (pahlawan), kini kembali ke zero (pecundang) karena ulahnya sendiri.

BACA JUGA :  Marc Marquez Tertajuh di Circuit of The Americas

Tercatat sejak sepekan setelah merebut gelar Klitschko di Jerman, ulah kontroversial langsung dilakukannya. Mulai dari komentar miringnya soal kaum homoseksual dan menyindir perempuan hingga narkoba mengiringinya sebagai juara dunia tinju kelas berat.

“Malam ini Tyson Fury sudah mengumumkan secara sukarela melepas sabuk gelar juara dunia kelas berat WBO, WBA, dan IBO agar bisa berkonsentrasi sepenuhnya pada proses pemulihan dan pengobatan,” demikian pernyataan manajemen Fury di BoxingNewsOnline.net.

Petinju 28 tahun tersebut belum naik ring lagi setelah mengalahkan Wladimir Klitschko pada akhir November lalu. Sejak itu Fury mengaku sedang bergulat melawan depresi sampai-sampai mengonsumsi kokain.

Sehubungan dengan itu Fury juga sudah dua kali batal naik ring lagi menghadapi Klitschko, yakni pada bulan Juli karena cedera engkel dan bulan lalu atas kondisi medis yang tidak dirinci. Ia juga sempat menyatakan pensiun walau kemudian menarik kembali pernyataannya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Akui Keunggulan Qatar di Piala Asia U-23 2024

“Saya merasa bahwa akan adil dan tepat buat olahraga tinju supaya perburuan gelar-gelar juaranya tetap aktif dan membuat para penantang bisa mengejar sabuk lowong yang dulu saya raih dengan bangga dan juga sempat saya sandang sebagai juara kelas berat,” kata Fury dalam keterangan yang dirilis Mick Hennessy selaku promotornya, dan dilansir Reuters.

Dirinya meyakini bahwa gelar yang diraihnya itu bisa hilang diata ring, namun pada kenyataannya ia tidak bisa  mempertahankan sabuk-sabuk tersebut yang sangat berharga.

“(Saya,red) mendoakan yang terbaik buat para penantang dan sekarang saya menghadapi tantangan besar lain dalam hidup saya, yang saya ketahui bakal bisa saya taklukkan seperti ketika menghadapi Klitschko,” tandasnya. (Imam)

============================================================
============================================================
============================================================