trace_gas_orbiter_schiaparelli_and_the_exomars_rover_at_marsMisi ruang angkasa Eropa yang penting diperkirakan segera menyentuh permukaan Planet Mars. Misi bernama ExoMars ini melibatkan kendaraan ruang angkasa canggih bernama Schiaparelli.

Seperti dilansir news.com.au, Rabu (19/10/2016), ExoMars merupakan misi kolaborasi antara badan antariksa Eropa, ESA, dengan badan antariksa Rusia, Roscosmos. Misi ini diluncurkan pada Maret lalu, dengan tujuan menempatkan mesin pendarat untuk mencari tanda kehidupan di Mars.

Misi ini telah menyelesaikan tahap krusial setelah kendaraan ruang angkasa yang membawa Schiaparelli meninggalkan kapal induk yang mengorbit, yang juga disebut ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) sekitar tiga hari lalu. Diperkirakan Schiaparelli akan mendarat di permukaan Planet Mars pada Kamis (20/10) pagi waktu Australia — namun kendaraan ruang angkasa ini harus melalui tahap yang rentan dan berisiko, yang disebut ‘white knuckle’.

“Ini sungguh menjadi misi penting bagi kami. Ini jelas menentukan kemungkinan apakah ada tanda-tanda kehidupan di Mars hari ini dan kita akan mencari tahu,” tutur ilmuwan ESA, Hakan Svedhem, Rabu (19/10/2016).

Schiaparelli yang berbentuk piringan dengan berat 577 kilogram ini, diperkirakan memasuki atmosfer Mars dengan kecepatan 21 ribu kilometer per jam. Begitu kendaraan ruang angkasa ini mencapai atmosfer terluar Mars, parasut akan diaktifkan. Kegunaan parasut itu untuk mengurangi kecepatan luncur Schiaparelli hingga akhirnya kendaraan itu mendarat sempurna di permukaan Mars. Dibutuhkan sedikitnya 6 menit untuk menyelesaikan seluruh proses itu.

Nama Schiaparelli untuk kendaraan ruang angkasa ini berasal dari pakar astronomi Italia, Giovanni Schiaparelli, yang mulai memetakan Mars pada tahun 1877 silam. Di permukaan Mars, kendaraan Schiaparelli akan mencari keberadaan zat kimia yang bisa membantu misi pencarian aktivitas di permukaan planet itu, baik di masa lalu maupun saat ini.

Tujuan utama ExoMars adalah mencari tahu apakah tanda-tanda kehidupan pernah ada di Mars dan juga menguji teknologi penjelajah untuk mendukung misi selanjutnya tahun 2020 mendatang.

Kapal induk yang membawa Schiaparelli ke Mars, juga membawa serangkaian alat uji atmosfer untuk mempelajari gas-gas yang ada di sekeliling Mars, seperti gas metana. Para ilmuwan meyakini metana, zat kimia yang berkaitan erat dengan kehidupan di Bumi, bisa berasal dari mikroorganisme.

Metana bisa terbentuk melalui dua cara, yakni melalui mikroorganisme yang punah jutaan tahun lalu dan meninggalkan gas beku di bawah permukaan planet, atau metana yang diproduksi organisme yang masih bertahan hidup.

Bagian kedua misi ExoMars, yang tadinya akan diluncurkan tahun 2018 dan diundur tahun 2020, akan melibatkan kendaraan penjelajah ke permukaan Mars. Upaya pertama ExoMars pada tahun 2003, berujung gagal setelah kendaraan ruang angkasa bernama Beagle 2 mengalami ‘kegagalan heroik’. Saat itu, Beagle 2 gagal mengaktifkan panel surya saat hendak mendarat dan komunikasi terputus.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
BACA JUGA :  Minuman Pelepas Dahaga dengan Es Cincau Serut Gula Merah yang Manis Pas
============================================================
============================================================
============================================================