babym-rotavirus-vax-4-moAlfian Mujani

[email protected]

Dari berbagai jenis virus yang diketahui dapat menginfeksi bayi dan anak-anak, rotavirus merupakan salah satunya. Jangan anggap remeh, virus ini bisa memicu diare yang sangat hebat pada anak.

Rotavirus merupakan jenis virus penyebab diare yang paling umum pada bayi dan balita. Infeksi virus ini biasanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan feses di laboratorium.

Disampaikan dr Badriul Hegar, PhD, SpA(K) bahwa perpindahan rotavirus dapat terjadi di seluruh lingkungan rumah, tidak hanya pada area yang terkontaminasi oleh feses secara langsung.

Menurutnya, paparan berulang dan terus-menerus dari pemicu virus ini dapat membuat risiko perpindahan semakin besar. Misalnya di area tertentu seperti di dalam rumah dan tempat penitipan bayi atau anak (daycare center).

“Risiko transmisi tinggi di antaranya saat prosedur mengganti diaper bayi yang terinfeksi rotavirus. Rotavirus juga ditemukan pada kontainer yang berisi diaper bekas dipakai bayi, mainan, kran air, area untuk mengganti diaper dan cuci tangan, serta area penyiapan makanan,” imbuh dokter yang praktik di RS Cipto Mangunkusumo tersebut kepada detikHealth.

BACA JUGA :  6 Manfaat Madu Hitam bagi Kesehatan Tubuh

Yang perlu diwaspadai, penularan rotavirus cukup tinggi, meskipun dengan jumlah virus yang sedikit. Rotavirus dapat hidup untuk beberapa jam pada tangan dan beberapa hari pada permukaan padat. Bahkan dapat stabil dan tetap infektif dalam feses sampai beberapa pekan setelah terinfeksi.

Untuk mencegah penularan infeksi rotavirus, dr Hegar menganjurkan orang tua atau siapa pun untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak dengan anak yang terinfeksi rotavirus. Jangan lupa gunakan bahan pencuci tangan yang mengandung alkohol serta sedikit air.

Langkah lain yang tak kalah penting, bila ada anak berusia di bawah 3 tahun mengalami diare, buanglah diaper-nya dalam kontainer yang tidak dipakai untuk pembuangan barang rumah tangga sehari-hari. Akan jauh lebih baik jika diaper bekas tersebut terlebih dahulu dimasukkan dalam plastik dan diikat rapat. “Salah satu upaya lain untuk mencegah terinfeksi adalah dengan imunisasi,” pesan dr Hegar.

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya

Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, untuk mencegah diare karena rotavirus, digunakan vaksin rotavirus. Vaksin rotavirus yang beredar di Indonesia saat ini ada dua macam, yakni Rotateq dan Rotarix.

Rotateq diberikan sebanyak tiga dosis yakni pemberian pertama pada usia 6-14 minggu dan pemberian kedua setelah 4-8 minggu kemudian, dan dosis ketiga maksimal pada usia 8 bulan. Untuk Rotarix, diberikan dua dosis yakni yang pertama diberikan pada usia 10 minggu dan dosis kedua pada usia 14 minggu (maksimal pada usia 6 bulan).

============================================================
============================================================
============================================================