SEMARANG, 9/10 - HUT TNI. Sejumlah prajurit TNI berbaris sambil memegang senjata, saat mengikuti defile pasukan pada peringatan HUT ke-63 TNI, di lapangan Kodam IV/Diponegoro, di Semarang, Kamis (9/10). Puncak peringatan HUT TNI yang mengusung tema "Dengan Semangat Satu Abad Kebangkitan Nasional, TNI Bersama Segenap Komponen Bangsa Siap Menjaga Kedaulatan NKRI" itu akan berlangsung pada 14 Oktober mendatang di Surabaya. FOTO ANTARA/R. Rekotomo/ss/mes/08

CANBERRA, TODAY—Pemerintah Indonesia menghentikan sementara semua kerja sama militer dengan Australia. Ini dilakukan setelah adanya materi yang dianggap menghina, yang dipajang di markas pasukan komando Australia di Perth.

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne hari ini mengkonfirmasi penghentian sementara kerja sama militer antara Indonesia dan Australia.  “Sejumlah interaksi antara kedua organisasi pertahanan telah ditunda hingga masalah ini diselesaikan,” ujar Payne seperti dilansir media News.com.au, Rabu (4/1/2017).

Disebutkan Payne, hal itu terkait dengan sejumlah materi pelatihan di pusat pelatihan bahasa. Namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Dikatakan Payne, kepala Pasukan Pertahanan Australia, Mark Binskin telah menyampaikan kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo bahwa masalah ini akan ditangani. Namun Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia.

Ditambahkan Payne, penyelidikan hal tersebut masih terus berlangsung. “Kami akan bekerja sama dengan Indonesia untuk memulihkan kerja sama penuh secepat mungkin,” tandas Payne.

Sebelumnya, juru bicara TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan kepada ABC, bahwa kerja sama militer antara TNI dengan Angkatan Bersenjata Australia dihentikan segera.

BACA JUGA :  Lolos 8 Besar Piala Asia U-23, Erick Thohir Apresiasi Juang Pemain Timnas Indonesia

Menurut laporan yang diperoleh ABC, materi yang dianggap menghina tersebut ditemukan saat pasukan komando Indonesia (Kopassus) sedang berlatih dengan pasukan komando Australia (Special Air Service) di salah satu unit mereka di Perth, Australia Barat pada Desember 2016.

Mayjen Wuryanto menolak memberikan pengukuhan mengenai alasan penghentian kerja sama, dengan mengatakan ini adalah masalah teknis, dan selalu ada ‘pasang surut dalam setiap kerjasama antar militer kedua negara.”

Saat ini ada beberapa kerja sama antara Australia dan Indonesia, termasuk latihan militer bilateral dan multilateral, pertukaran pendidikan di Australia dan di Indonesia, juga kerja sama operasional dalam bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, termasuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370.

Pemerintah Australia memastikan akan segera menangani dan menyelidiki secara serius masalah yang membuat Markas Besar Tentara Indonesia menghentikan sementara kerja sama militer dengan negaranya.

Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, mengatakan bahwa masalah ini bermula dari kekhawatiran seorang perwira TNI mengenai materi pengajaran di sebuah fasilitas pelatihan bahasa Angkatan Darat di negaranya pada akhir tahun lalu.

Menurut Payne, Kepala Pasukan Pertahanan Australia (ADF), Mark Binskin, sudah melayangkan surat kepada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, untuk memastikan bahwa masalah ini akan diselidiki dengan serius. “Angkatan Darat telah memeriksa masalah serius yang disampaikan dan penyelidikan atas insiden tersebut sedang dilaksanakan,” ujar Payne dalam pernyataan yang dirilis di situs resminya, Rabu (4/1/2017).

BACA JUGA :  Sarapan Sehat dan Bergizi dengan Tumis Udang Sayuran yang Simple dan Lezat

Payne kemudian mengonfirmasi, Indonesia memang sudah memberikan notifikasi kepada Australia mengenai penangguhan kerja sama ini. “Sejumlah interaksi antara kedua organisasi pertahanan ini akan ditangguhkan hingga masalah ini selesai. Kerja sama di wilayah lain akan tetap berlangsung,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Wuryanto, mengatakan bahwa Indonesia memutuskan untuk menghentikan segala kerja sama militer dengan Australia karena Indonesia merasa dirugikan.

“Kerja sama bilateral antar dua negara, antar angkatan bersenjata harus saling menguntungkan, bisa memberi manfaat, saling menghormati, menghargai,” kata Wuryanto kepada CNNIndonesia.com.

Keputusan ini diambil sesuai dengan instruksi dari Gatot Nurmantyo yang tertuang dalam surat Panglima TNI pada 9 Desember 2016 tentang penghentian sementara kegiatan kerja sama militer ADF dan TNI. (Alfian Mujani|net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================