JAKARTA, 2/6 - IHSG TEMBUS 2.000. Seorang karyawati melintas di depan layar yang menunjukkan pergerakan harga saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (2/6). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tertinggi di bursa Asia pada sesi siang, 2 Juni 2009, ke level 2.034 atau posisi tertinggi sejak September 2008. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/mes/09.
JAKARTA, 2/6 – IHSG TEMBUS 2.000. Seorang karyawati melintas di depan layar yang menunjukkan pergerakan harga saham di Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (2/6). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tertinggi di bursa Asia pada sesi siang, 2 Juni 2009, ke level 2.034 atau posisi tertinggi sejak September 2008. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/mes/09.

JAKARTA TODAY- Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat indeks harga saham gabungan (IHSG) selama sepekan, periode 30 Januari hingga 3 Februari 2017, mengalami pertumbuhan 0,90 persen ke posisi 5.360,77.
“IHSG BEI tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang berada di posisi 5.312,84 poin,” papar Kepala Divisi Komunikasi BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin.

Seiring dengan kenaikan IHSG tersebut, lanjut dia, nilai kapitalisasi pasar juga meningkat sebesar 0,91 persen ke level Rp5.822,30 triliun dari sebelumnya Rp5.770,04 triliun pada pekan sebelumnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 20 April 2024

“Pada periode itu, investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp715 miliar. Sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan beli bersih Rp347,2 miliar,” paparnya.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi perdagangan saham selama periode 30 Januari hingga 3 Februari 2017 mengalami kenaikan 8,70 persen menjadi 23,14 miliar unit saham dibandingkan 21,29 miliar unit saham pada periode 23-27 Januari 2017.

Sedangkan rata-rata nilai transaksi saham harian selama sepekan naik 10,60 persen menjadi Rp6,99 triliun dari Rp6,32 triliun di periode sebelumnya, dan rata-rata frekuensi juga meningkat 12,66 persen menjadi 384,06 ribu kali transaksi.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat ODGJ Pria di Halaman Masjid Caringin

Analis Binaartha Reza Priyambada menambahkan, menguatnya mata uang rupiah dan didukung aksi beli oleh investor asing menjadi penopang bagi IHSG.

“Sentimen positif itu mengimbangi laju bursa saham Asia yang bervariasi. Sementara adanya pemberitaan terkait rencana pemerintah untuk memberlakukan pajak progresif atas tanah dan pemberhentian tiba-tiba Pimpinan Pertamina tampaknya tidak mengganggu laju IHSG,” katanya.

Ia mengharapkan beberapa data ekonmi Indonesia yang akan dirilis pada awal pekan depan (6/2) dapat mencatatkan pertumbuhan, dengan begitu peluang bagi IHSG BEI melanjutkan penguatan kembali terbuka.(Yuska Apitya/ant)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================