CIBINONG TODAY – Masalah kemiskinan masih menjadi momok bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Dipenghujung pimpinan Nurhaynti, Pemkab Bogor fokus untuk peningkatan kesejahteraan sosial dan itu menjadi poin utama Pemkab Bogor dalam rencana pembangunan 2018 mendatang. Salah satu yang akan menggenjot pemerintah daerah untuk menekan angka kemiskinan.

Data yang diperoleh, saat ini Kabupaten Bogor menduduki posisi 10 dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat hingga 2016 lalu, dengan 8,92 persen dari jumlah penduduk 5,5 juta jiwa.

“Tema untuk pembangunan 2018 memang meningkatkan dan lebih fokus peningkatan kesejahteraan sosialnya, namun tidak meninggalkan pembangunan infrastruktur. Karena untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tidak bisa tanpa dibarengi pembangunan infrastruktur,” kata Bupati Bogor Nurhayanti, usai Musrenbang RKPD 2018 di Gedung Tegar Beriman, Kamis (2/3/2017).

BACA JUGA :  Pemuda di Bogor Nekat Lawan 3 Perampok Usai Mobilnya Dicuri

Jumlah 8,92 persen masyarakat miskin di Kabupaten Bogor, memang masih dibawah rata-rata nasional (11,13 persen) dan Provinsi Jawa Barat (9,57 persen). Namun, jumlah itu, masih lebih tinggi daripada penduduk miskin di Kabupaten Bandung yang mencapai 8 persen.

Salah satu wilayah yang akan digenjot IPM-nya, yakni Kecamatan Sukamakmur, yang menduduki posisi 40 dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dengan IPM 51,51. “Memang betul. Maka dari itu, tema Peningkatan Kesejahteraan Sosial, masih akan berkaitan dengan infrastruktur untuk meningkatkan aksesibilitas daerah itu juga,” tegas Yanti.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengungkapkan, usulan Musrenbang Kecamatan, didominasi oleh usulan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang mencapai biaya Rp 112,7 miliar. Disusul dengan persiapan Porda Jawa Barat 2018 sebesar Rp 68,3 miliar.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Ayam Masak Tauco yang Bikin Menggugah Selera

“Dari situ, akan kami pilah lagi, mana wilayah yang perlu didorong pembangunan infrastrukturnya. Karena usulan yang masuk lebih banyak infrastruktur, maka akan kami sinkronkan dengan tema yang diusung,” tukas Syarifah.

Untuk mengentaskan kemiskinan, kata Ifah, Pemkab Bogor menargetkan di kisaran 7 sampai 5 persen pada 2018 mendatang. “Itu target kami, karena ada perubahan perhitungan di BPS. Kami harus menyesuaikan target pengentasan dari awalnya 5 persen, karena pada 2014 lalu, kemiskinan ada di angka 8,04 persen. Dengan perhitungan baru, justru malah naik,” tandasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================