Berdasarkan sektornya, maka ekspor non migas hasil industri pengolahan Januari–Februari 2017 naik 18,83% dibanding periode yang sama tahun lalu, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 20,36% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 28,20%. Pangsa pasar terbesar adalah ke China yaitu US$ 1,36 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 1,36 miliar dan India US$ 1,02 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 32,81%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (28 negara) sebesar US$ 1,29 miliar.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sop Buntut Sapi yang Empuk Dijamin Menggugah Selera

Impor Februari mencapai US$ 11,26 miliar atau turun 5,96% dibanding Januari 2017, namun jika dibandingkan Februari 2016 meningkat 10,61%. Khusus non migas, impor mencapai US$ 8,83 miliar atau turun 12,93% dibanding Januari 2017, begitu pula jika dibanding Februari 2016 menurun 2,46%.

Impor migas Februari 2017 mencapai US$ 2,43 miliar atau naik 32,71% dibanding Januari 2017, demikian pula jika dibanding Februari 2016 naik 116,04%. Peningkatan impor non migas terbesar Februari dibanding Januari 2017 adalah golongan kendaraan dan bagiannya US$117,6 juta (28,36%), sedangkan penurunan terbesar adalah golongan mesin dan peralatan listrik US$ 287,1 miliar (21,17%). Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Februari 2017 ditempati oleh China dengan nilai US$4,87 miliar (25,68%), Jepang US$ 2,15 miliar (11,32%), dan Thailand US$1,38 miliar (7,25%). Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,02%, sementara dari Uni Eropa 9,71%. (Yuska Apitya/dtk)

BACA JUGA :  Resep Membuat Sup Kimlo Kulit Tahu untuk Menu Makan Malam yang Lezat dan Segar
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================