BOGOR TODAY – Pembangunan yang gencar digagas oleh Walikota Bogor Bima Arya terutama di wilayah Kelurahan Sempur, seperti Taman Sempur, Taman Ekspresi, Taman Kaulinan, Lapangan Basket Area Skate dan lainnya, dinilai tidak matang dari segi perencanaannya karena menimbulkan sejumlah masalah baru. 

Seperti diketahui, akibat semerawutnya sekitar Taman Sempur oleh kendaraan pengunjung sehingga menyulitkan warga yang ada di sekitar taman untuk memperoleh akses keluar masuk perumahan.

Ketua GP PC Ansor Rahmat Imron Hidayat menyesalkan, akhirnya pembangunan fasilitas publik di daerah Sempur tersebut menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Sejak awal, harus diperhatikan jika dengan diperbagusnya sejumlah fasilitas publik seperti taman serta sarana olahraga, jelas imbasnya adalah agar lokasi tersebut menjadi magnet atau tempat yang dikunjungi oleh semua lapisan masyarakat dari semua penjuru. “Masa iya, pemkot membangun serta mempercantik suatu taman atau fasilitas publik lainnya, memiliki tujuan agar tidak dikunjungi banyak orang. Jelas, salah satu tujuannya lokasi tersebut agar menjadi pusat berkumpulnya warga untuk menjalankan sejumlah aktifitasnya,” tegas Rommy, sapaan akrab Rahmat, melalui siaran persnya, kemarin.

BACA JUGA :  Wedang Tape Ketan, Santapan Hangat Enak Dinikmati Saat Hujan

Rommy menegaskan, ketidakmatangan rencana pembangunan Taman Sempur dan fasilitas lainnya ini membuktikan jika walikota saat ini (Bima Arya, red), hanya mementingkan pencitraan saja sehingga ada pihak yang dikorbankan salah satunya warga sekitar. “Beginilah akibat dari rezim pencitraan dan kekuasaan  semata, yang memikirkan proses pembangunan asal jadi dulu tanpa melihat ekses dari sejumlah penjuru,” tekan dia.

Pihaknya mendesak, agar dinas terkait segera mencari solusi terbaik meski saat ini sudah ada larangan kendaraan roda empat masuk ke wilayah Taman Sempur kecuali untuk warga sekitar di waktu-waktu tertentu. “Larangan kendaraan bisa saja diberlakukan. Namun, tetap harus dimatangkan lagi untung ruginya. Lalu, jika sudah diberlakukan maka sanksi apa yang akan diterapkan untuk yang melanggarnya,” imbau Rommy.

BACA JUGA :  Tersambar Petir saat Cari Ikan, Nelayan di Pesisir Barat Tewas

Seperti diketahui, larangan warga berkunjung ke Taman Sempur dan sekitarnya itu pakai mobil akab diberlakukan per 1 April.

Warga yang berniat untuk berkunjung ke Lapangan Sempur, tidak diperbolehkan membawa kendaraan roda empat.

Kepala Dishub Kota Bogor Rakhmawati menjelaskan, untuk kendaraan roda dua masih boleh.  “Jadi, larangan yang sudah diinformasikan ini akan diuji cobakan mulai 1 April sambil dievaluasi secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan karena Kemacetan yang timbul ekornya sampai ke Jalan Jalak Harupat,” jelas Rakhmawati.

Sebelumnya, sejak diresmikan beberapa waktu lalu, pengunjung yang datang memarkir kendaraannya di badan jalan. Hal ini terjadi, karena Pemkot Bogor sendiri tak membuat lahan tersendiri untuk parkir di lokasi tersebut. Akibatnya, warga perumahan terkadang sulit mendapatkan akses keluar masuk, karena di waktu-waktu tertentu tempat ini selalu membludak oleh pengunjung yang rata-rata membawa kendaraan baik roda dua atu pun empat.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================