Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa sentimen makroekonomi domestik yang relatif cukup kondusif di sepanjang kuartal pertama tahun ini menjadi salah satu faktor yang menopang IHSG.

“Laju inflasi yang stabil, meningkatnya cadangan devisa Indonesia hingga neraca perdagangan yang surplus menandakan ekonomi domestik cukup kondusif,” katanya.

BACA JUGA :  Todong Sajam, 2 Pengamen di Bandarlampung Coba Rampas Motor Warga

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan bahwa kinerja IHSG yang positif itu juga seiring dengan sebagian investor yang melakukan aksi “window dressing” pada akhir kuartal pertama 2017. “Sentimen window dressing itu telah membuka peluang bagi IHSG untuk bergerak di area positif,” katanya.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Fenomena Window Dressing adalah suatu kondisi dimana harga saham di bursa cenderung menguat. “Windows dressing” bisa terjadi pada setiap kuartal seiring dengan laporan keuangan emiten keluar. Tetapi efek paling besar terjadi pada akhir tahun.(Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================