Selain mencatatkan penurunan NTP sektor tanaman pangan, bahkan NTP Nasional yang menjadi tolok ukur kemampuan atau daya beli petani di Indonesia juga terus melemah.

Berdasarkan catatan BPS, NTP Nasional Maret 2017 sebesar 99,95 atau turun 0,38 persen dari bulan sebelumnya pada angka 100,33. Bahkan, sejak Januari lalu, NTP Nasional terus tertekan, dari 100,91 menjadi 100,33 di Februari dan kemudian 99,95 di Maret.

BACA JUGA :  Hidangan Segar dan Creamy dengan Selada Udang dan Nanas ala Restoran Chinese Food

Menurutnya, penurunan NTP Nasional Maret kemarin disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang mengalami penurunan lebih besar dari penurunan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. “Artinya kalau di bawah 100, harga yang dibayar petani lebih tinggi dibandingkan yang diterima,” terang Ketjuk.

Sedangkan sektor lain, NTP holtikultura 101,73 atau turun 0,26 persen, NTP tanaman perkebunan rakyat turun 0,37 persen menjadi 98,35, NTP peternakan turun 0,11 persen menjadi 106,14, NTP perikanan turun 0,1 persen menjadi 103,34, dan NTP perikanan tangkap menjadi 110,02 atau turun 0,33 persen. “Hanya sektor perikanan budidaya yang meningkat NTP-nya sebesar 0,08 persen menjadi 98,6,” tambahnya. (Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================