Lebih lanjut Ipong menjelaskan, yang mendasari proses penghentian tersebut salah satunya adalah peristiwa longsor susulan pada Minggu siang, yang menyebabkan dua rumah warga tertimbun material tanah. Selain itu dua unit mobil dan beberapa unit sepeda motor juga ikut tertimpa longsoran.

Rencananya, pemerintah mulai besok akan melakukan pemetaan untuk menentukan langkah normalisasi sungai dan penataan timbunan material longsor. Sehingga sungai bisa mengalir dengan baik dan tidak membahayakan perkampungan yang ada di bawahnya.

BACA JUGA :  Wilayah Garut Diguncang Gempa M 6,5, Getaran Terasa Hingga Bogor

Ia mengaku cukup kesulitan melakukan penanganan bencana tanah longsor di Desa Banaran, karena jumlah timbunan material longsor yang cukup banyak. Kondisi tersebut tidak mungkin diatasi dengan menggunakan alat berat yang hanya 10 unit.

“Diawal kami menggunakan air untuk menggelontorkan material longsor, namun cara tersebut akhir-akhir ini justru membuat tanah menjadi lembek dan mudah longsor, seperti yang terjadi pada hari ini,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 27 April 2024

Longsor di Dusun Tangkil hingga Krajan, Desa banaran, Kecamatan Pulung menimbun 28 orang. 4 Diantaranya sudah diketemukan, sedangkan 24 korban lain masih dinyatakan hilang.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================