Pilkada DKI Jakarta Putaran kedua berjalan aman. Pelaku pasar uang tentu akan merespon positif situasi politik yang kondusif setelah dalam perjalannya bertensi tinggi. Menurut Farial, meski pengaruhnya tidak terlalu besar namun seharusnya Pilkada DKI Jakarta yang berjalan kondusif seharusnya bisa menjadi sentimen pendorong Rupiah. Sebab banyak pelaku pasar yang khawatir atas isu-isu liar yang bergulir sepanjang masa pemilu hingga pilkada berlangsung.

Namun dia memperkirakan penguatan Rupiah tidak akan terlalu tajam. Sebab Bank Indonesia (BI) dicurigai melakukan intervensi untuk menjaga agar Rupiah tidak terlalu menguat tajam. “Tentu ada berbagai macam alasan, kenapa BI mengendalikan itu. Salah satunya supaya ekspor impor kita bisa lebih baik, di tengah kondisi global yang kurang baik. Untuk mengantisipasi itu kan nilai tukar. Kalau nilai tukar kita terlampau menguat kan ekspor mahal. Itu logikanya kenapa ditahan di situ,” tuturnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sayap Ayam Goreng Saus Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat

Menurut Farial, saat ini BI cenderung melakukan intervensi pasar dengan membeli dolar di batas bawah. Terbukti dari cadangan devisa yang meningkat menjadi US$ 121 miliar pada awal April 2017. “Memang tujuannya untuk menahan penguatan Rupiah,” imbuhnya.

Tertahannya penguatan rupiah menurut Farial juga sudah terlihat ketika pasar modal menunjukan tren positif beberapa waktu yang lalu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan pecah rekor namun penguatan Rupiah tidak terlalu tajam. “Kalau IHSG sudah melejit di situ ada investor asing sebagai net buyer-nya. Itu pembeli utamanya asing. Asingkan datangkan bawa dolar, dia jual dolar dapat rupiah baru beli saham. Tapi ternyata Rupiah enggak terlampau menguat tajam, tertahan di Rp 13.000-an. Harusnya kalau pasar modal menguat pasti rupiah menguat,” terangnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Cumi Bakar Bumbu Nanas dengan Bumbu Asam Segar yang Meresap

Dia memperkirakan laju rupiah pasca Pilkada DKI Jakarta akan menguat terbatas di kisaran support Rp 13.200 dan resistance Rp 13.330-13.350 per dolar AS. (Yuska/dtk)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================