JAKARTA TODAY- Pengusaha minuman ringan resah dengan rencana pengenaan cukai pada kemasan plastik. Sebab, kebijakan ini akan mendongkrak harga jual minuman ringan, yang kebanyakan memakai kemasan plastik.

Di sisi lain, perubahan harga di masyarakat sangat sensitif sehingga bisa mengurangi minat orang membeli minuman ringan.

“Cukai kemasan ini terus terang kebijakan yang bisa berdampak langsung pada penjualan industri minuman. Begitu ada cukai, cost akan naik, konsekuensinya harga di konsumen akan naik,” ujar Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim), Triyono Pridjosoesilo, di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Senin (8/5/2017).

BACA JUGA :  15 Kali Guguran Lava Diluncurkan Gunung Merapi, BPPTKG: Jarak Luncur Sejauh 1.800 Meter

Menurutnya, minuman ringan bukan barang primer, sehingga kenaikan harga, akan membuat masyarakat semakin irit dalam membelanjakan uangnya untuk mengkonsumsi minuman ringan.

“Minuman siap saji bukan produk basic, orang bisa gampang beralih kalau harga barangnya dianggap kemahalan. Orang Indonesia sangat sensitif ke harga, makanya banyak kemasan cup kecil sengaja kita buat, karena menggambarkan affordability karena harga sangat rentan,” jelasnya.

Lanjut dia, hampir semua minuman ringan menggunakan plastik sebagai kemasannya.

BACA JUGA :  Tingkatkan Mood dan Ingatan dengan Konsumsi 5 Makanan Ini!

“Kalau ada kebijakan ini harga produk akan naik. Plastik kemasan sangat dipakai di industri ini,” kata Triyono.

Beberapa wacana aturan lain yang mengkhawatirkan pengusaha minuman ringan yakni cukai minuman berpemanis dan soda, RUU Sumber Daya Air, RUU Kewajiban Sertifikasi Halal, hingga peraturan dari Menteri Perdagangan tentang perdagangan gula rafinasi lewat Pasar Lelang Komoditas.

Industri minuman ringan antara lain air dalam kemasan, minuman berkarbonasi, teh siap saji, jus dan sari buah, kopi dan susu, serta minuman isotonic. (Yuska/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================