EROPA TODAY- Harga minyak ditutup menguat pada Kamis waktu Amerika Serikat (AS), seiring sinyal dari negara-negara produsen besar minyak dunia yang akan memperpanjang pemangkasan produksi demi mengurangi persediaan global.

Dikutip dari Reuters, pemantau pasar semakin yakin bahwa organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan Rusia akan memangkas produksi 1,8 juta barel per hari hingga Maret 2018 mendatang.

Kesepakatan ini akan ditentukan pada tanggal 25 Mei mendatang, di mana pemimpin negara-negara produsen minyak akan bertemu di Wina, Austria. Sejauh ini, kartel minyak tersebut diharapkan masih sepakat untuk membatasi produksi selama sembilan bulan. Akibatnya, harga Brent meningkat US$0,3 per barel ke angka US$52,51 per barel. Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) beranjak ke posisi US$49,35 per barel atau meningkat US$0,28 per barel.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Hadiri Musrenbangnas Tahun 2024 untuk Dukung dan Sukseskan Program Nasional

Selain karena kesepakatan OPEC, sentimen harga minyak kali ini juga dipengaruhi oleh pengurangan persediaan minyak AS. Menurut Energy Information Administration (EIA) AS, persediaan minyak turun 1,8 juta barel ke angka 520,8 juta barel pada pekan lalu.

BACA JUGA :  Nobar Timnas Indonesia, Dirut Tirta Pakuan: Dukung Perjuangan Anak Bangsa

Namun, kenaikan produksi minyak masih membayangi upaya OPEC untuk memperbaiki harga. Produksi minyak AS tercatat meningkat 10 persen sejak pertengahan 2016 ke angka 9,3 juta barel per hari, mendekati angka produsen raksasa seperti Arab Saudi dan Rusia.(Yuska/reuters)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================