JAKARTA TODAY- Perbankan mengaku telah menyiapkan uang tunai hingga puluhan triliun khusus untuk menghadapi kebutuhan uang tunai sepanjang bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri. Kebutuhan uang tunai pada momen tersebut biasanya meningkat signifikan dibandingkan hari-hari biasa.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiatmadja mengaku telah menyiapkan uang tunai sekitar Rp44 triliun untuk memenuhi permintaan nasabah selama periode ramadan dan lebaran tahun ini. Jumlah ini meningkat hampir 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp37 triliun.

“Sekitar Rp37 triliun dari setoran nasabah dan persediaan kas. Sisanya, sekitar Rp7 triliun akan ambil dari BI (Bank Indonesia),” tutur Jahja, Minggu (28/5).

BACA JUGA :  Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah Hadiri Reform Knowledge Sharing

Jahja mengungkapkan, peningkatan pasokan uang tunai itu seiring meningkatnya daya beli masyarakat karena kenaikan gaji pegawai dan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

“Kenaikan gaji setiap tahun dengan THR di atas 10 persen, sehingga daya beli lebih dan (uang tunai) yang diperlukan juga lebih,” ujarnya.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku telah menyiapkan uang tunai senilai total Rp67,4 triliun pada periode ramadan dan lebaran tahun ini.

“Itu naik 7 persen dari kebutuhan tahun lalu sebesar Rp62,6 triliun,” kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, bank akan mendistribusikan uang tunai secara bertahap pada seminggu sebelum dan sesudah lebaran. Saluran distribusi yang digunakan mulai dari mesin Automatic Teller Machine (ATM), kantor cabang, hingga mobil penukaran uang. Dengan demikian, kebutuhan uang tunai masyarakat bisa terpenuhi.

BACA JUGA :  10 Persen Angka Kematian ASN Akibat Penyakit Tidak Menular, Sekda Kota Bogor Tingkatkan Sosialisasi

Sebelumnya, BI menyatakan bakal menyiapkan tambahan uang tunai sebesar Rp167 triliun guna mengantisipasi melonjaknya permintaan uang tunai pada periode ramadan dan perayaan Idul Fitri 1438 H. Jumlah itu naik sekitar 14 persen dari jumlah tambahan uang beredar pada periode yang sama, yakni Rp146 triliun.

“Pengalaman sepuluh tahun terakhir, rata-rata uang yang diedarkan (pada periode lebaran) itu meningkat 14 persen,” ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo dalam konferensi pers di Gedung Thamrin BI, Kamis (18/5) lalu. (Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================