Meski kebahagiaan dan kerinduan harus terus menghiasi hati kaum muslimin menghadapi datangnya tamu agung Ramadhan, namun kesedihan atas kondisi kaum muslimin di seluruh dunia tentu juga tidak mungkin disembunyikan. Di tengah kegembiraan kaum muslimin menyambut bulan Ramadhan di negeri ini, disaat yang sama saudara muslim lain di negara lain justru dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Mereka terjebak dalam situsi perang, kelaparan, kezaliman dan bahkan pengusiran. Padahal umat ini adalah umat terbaik yang dilahirkan di dunia.

Sementara di negeri pertiwi ini, kaum muslimin juga tidak sepi dari berbagai cobaan dan ujian hidup. Kehidupan sempit tengah melanda negeri ini. Di negeri ini begitu mahal yang namanya keamanan, kesejahteraan, keadilan apalagi kebahagiaan. Kesulitan ekonomi dengan banyaknya pengangguran dan PHK tengah dirasakan oleh kaum muslimin. Ironisnya yang justru merasakan kesejahteraan materi adalah orang-orang asing yang diberikan ruang untuk menguasai sumber daya alam milik rakyat.

BACA JUGA :  Remaja di Cicalengka Bandung Dibacok Geng Motor Slotter

Negeri ini juga tengah menghadapi berbagai kerusakan kehidupan akibat runtuhnya sendi-sendi moral bangsa. Maraknya miras, pornografi, pornoaksi telah menjerumuskan bangsa ini kepada kubangan perilaku amoral. Akibatnya marak tindak kriminal, pembunuhan, pemerkosaan, seks bebas, LGBT, perzinahan, pelacuran hingga tawuran. Entah sudah berapa nyawa melayang akibat kriminalitas yang disulut oleh tenggakan miras ini. Padahal Allah sang Pemilik kehidupan ini telah dengan tegas mengharamkan biang dosa ini.

Baik di Indonesia maupun di belahan bumi lainnya, dapat disaksikan bagaimana kaum muslimin tengah menghadapi ujian berat dalam berbagai bentuknya. Kekompakan kaum muslimin di seluruh dunia dalam melaksanakan perintah puasa Ramadhan adalah refleksi ketundukan kepada Allah. Karena itu, hendaknya moment Ramadhan tahun ini semestinya dijadikan sebagai bentuk muhasabah keumatan dan kebangsaan atas apa yang menimpa kaum muslimin.

BACA JUGA :  Minum Air Jahe Setiap Hari, Apa Sih Manfaatnya? Simak Ini

Muhasabah kebangsaan adalah refleksi ketaqwaan kolektif kaum muslimin di seluruh dunia untuk kembali bersatu membangun kepemimpinan dan peradaban Islam dengan ikatan al Qur’an dan al Hadist. Umat Islam adalah bangsa yang satu dengan ikatan persaudaraan berdasarkan aqidah. Bukankah umat Islam diseluruh dunia memiliki Tuhan yang Satu, Kitab yang satu, dan Nabi yang satu. Sebab ketaqwaan adalah kembalinya manusia dalam ketundukan kepada Allah semata.  Kepemimpinan peradaban Islam inilah yang akan mampu memerdekakan kaum muslimin dari berbagai bentuk perpecahan, kezaliman dan segala bentuk keterjajahan. Semoga Ramadhan kali ini memberikan inspirasi agung bagi persatuan, kebangkitan dan kemerdekaan seluruh kaum muslimin hingga kembali menjadi umat terbaik dengan segala kemuliaannya. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================