Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede mengungkapkan, kenaikan cadangan devisa pada bulan lalu telah diprediksi. Hal itu seiring dengan masih tingginya aliran modal masuk di pasar keuangan. Di pasar obligasi, terjadi foreign net buy mencapai US$635,86 juta selama bulan lalu. Sementara, di pasar saham performanya sedikit melemah karena terjadi capital outflow sebesar US$47,53 juta. Efeknya, rupiah cenderung stabil di kisaran Rp13.320 per dolar AS.

“Pasca S&P upgrade pada pertengahan Mei yang lalu, inflow asing cenderung masih kuat namun dipengaruhi oleh sentimen negatif dari eksternal antara lain memanasnya kondisi politik di AS, pemilu legislatif di Inggris serta dovish-nya kebijakan dari bank sentral Eropa sehingga menekan aset-aset keuangan emerging market termasuk Indonesia,” kata Josua.
Kenaikan cadangan devisa pada bulan lalu juga mengindikasikan adanya perbaikan ekspor dan penurunan utang luar negeri. Pada akhirnya, tren kenaikan cadangan devisa juga mengindikasikan potensi kenaikan surplus neraca pembayaran pada kuartal II.
Pada paruh kedua tahun ini, tren kenaikan cadangan devisa berisiko tertahan oleh kondisi global. Salah satu pemicunya adalah risiko kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) dan penurunan neraca (balance sheet) bank sentral AS.
“Meskipun demikian, cadangan devisa diperkirakan stabil di sekitar $ 123-128miliar hingga akhir tahun ini,” ujarnya.Â

Gubernur BI Agus DW Martowardojo sebelumnya memperkirakan aliran modal asing akan terus mengalir ke Indonesia hingga 1,5 tahun ke depan. Hal tersebut seiiring diraihnya peringkat layak investasi dari Lembaga Pemeringkat Internasional Standard and Poor’s

BACA JUGA :  Cemilan Kreasi dengan Bakso Rambutan Goreng yang Renyah Bikin Nagih

“Saya melihat bahwa investment grade itu adalah penegasan bahwa Indonesia memang layak investasi. Kami perkirakan dalam enam bulan sampai 1,5 tahun ke depan akan membuat foreign direct investment akan meningkat,” jelas Agus.

BACA JUGA :  Dijamin Nambah Napsu Makan, Ini Dia Resep Sambal Cumi Asin dan Petai yang Lezat dan Sedap

Aliran mdoal asing tersebut tentunya ke depan akan memperkuat cadangan devisa Indonesia. Adapun hingga pertengahan Mei lalu, aliran dana asing yang mengalir ke portofolio investasi Indonesia sudah mencapai Rp108 triliun. Jumlah ini naik 74,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp62 triliun. (Yuska Apitya/CNN)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================