Meski demikian, menurut Energy Information Administration (EIA), produksi minyak AS turun ke angka 9,31 juta barel per hari atau turun dari posisi sebelumnya 9,34 juta barel.

Selain itu, pelaku pasar juga khawatir bahwa ekspor minyak Nigeria bisa meningkat setelah Royal Dutch Shell mengangkat status kahar (force majeure) untuk ekspor dari lapangan Forcados di Nigeria. Dengan demikian, ekspor minyak negara Afrika barat itu terbilang optimal untuk pertama kalinya dalam 16 bulan terakhir.

BACA JUGA :  Ternyata Daun Salam Miliki Banyak Manfaat untuk Kesehatan Tubuh, Simak Ini

Sekadar informasi,Nigeria dan Libya dikecualikan dari pemangkasan produksi yang disusun oleh OPEC dan 11 mitranya, termasuk Rusia. (Yuska Apitya/reu)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================