JAKARTA TODAY- Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2017 diproyeksi hanya akan mencapai 5,1%. Tidak ada kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya, meskipun ada Hari Raya Idul Fitri.

“Tempo hari memang di awal-awal indikasi datanya menunjukkan memang beberapa faktor itu belum ada tanda-tanda, tapi dengan beberapa indikator terakhir, 5,1% di kuartal II itu kemungkinan masih bisa dicapai,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (14/7/2017).

BACA JUGA :  Labu Siam Ternyata Punya 12 Manfaat untuk Kesehatan, Simak Berikut Ini

Indikator utama terlihat dari survei penjualan eceran, yang juga tumbuh 5,1% atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 4,8%. Ini tak lepas dari peran cairnya Tunjangan Hari Raya (THR) Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun swasta.

“Ini menunjukkan memang penjualan eceran mengalami kenaikan didukung dengan kegiatan selama Ramadan dan juga kenaikan gaji dan THR itu mendukung perbaikan penjualan eceran dan kita harapkan itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II khususnya dari konsumsi,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

Pada sisi lain, inflasi juga terkendali. Selama Juni, inflasi tercatat 0,69% (mtm) meskipun ada aktivitas Ramadan dan Lebaran. Faktor pendorong utama adalah tarif angkutan.

“Nah berbagai komoditas pangan itu masih relatif stabil dan bahkan juga deflasi seperti cabai, bawang seperti itu,” imbuhnya.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================