Mantan Wakapolda Metro Jaya ini juga mengatakan, dengan adanya pertemuan bersasa enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunei Darusualam bersama Australia dan Selandia Baru sebagai observer di Manado beberapa waktu lalu selanjutanya nantinya akan ada pertemuan lebih besar lagi yang bertingkat regional seperti Asia secara keseluruhan.

“Yang penting kita sama – sama sharing informasi mengenai bagaimana situasi disana dan bagaimana mengemasnya mungkin ada hal-hal yang belum dilaksanakan sebagaimana langkah kita bisa juga sesuai dengan culture nya akan bermanfaat buat semuanya,” ujarnya mengakhiri.

Sementara itu, Ketua Delegasi Filipina,  Roy B. Ecraela, menyambut baik gagasan yang dilakukan BNPT dengan megadakan pertemuan perdana tersebut. “Saya berteriam kasih dengan adanya pertemuan ini. Karena permasalah yang kami hadapi ini sangat serius sehingga kami ingin tahu dan mendapatkan masukan dari Indonesia mengenai pemberantasan terorisme,” ujar  Roy B. Ecraela.

BACA JUGA :  Bandar Sabu di Bogor Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Barbuk 57,78 gram

Roy B. Ecraela pun mengatakan bahwa pihaknya akan tetap mengadakan pertemuan lanjutan dengan Indonesia di Filipina. “Dan kami juga berharap agar pertemuan seperti ini tidak dilakukan setiap tahun, tetapi bisa dilakukan 6 bulan sekali,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Direktur Regional dan Multilateral pada kedeputian III bidang Kerjasama Internasional BNPT, Andhika Chrisnayudhanto, S.IP, SH, MA mengatakan bahwa dengan adanya pertemuan ini permasalah Foregn Terrorist Fighter bisa menemukan titik temu.

“Harapamnnya dengan adanya pertemuan ini selain permasalahan di Marawi agar mendapatkan pemecahannya dalam mengatasinya, selain itu dapat menghidupkan apa yang telah disepakati dalam MoU seperti sharing informasi dan intelijen,” ujar pria yang dalam karirnya dibesarkan di Kementerian Luar Negeri ini.

BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian

Selain dari BNPT, dalam pertemuan tersebut delegasi Indonesia juga dihadiri Asisten Deputi Koordinasi Kerjasama Asia Pasifik Kemenkopolhukam Dr. Pribadi Sutiono, perwakilan dari Mabes TNI, Densus 88/Anti Teror Polri, PPATK, Imigrasi dan KBRI Indonesia di Filipina. Sementara delegasi Filipina yang hadir diantaranya Florentino P Manalastas, Jr (Head legal ATC), Emilio T. Fernandez (Direktur Eksekutif Asia Pacifik Kementerian Luar Negeri Filipina), dan juga beberpa pejabat kedutaan besar Filipina di indonesia. (Iman R Hakim /*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================