Siapakah yang memiliki ucapan-ucapan bernilai itu? Para alim dan para pengamal sejati agama menyebutkan bahwa ucapan bernilai tersebut hanya dimiliki orang-orang yang ucapannya dikemas dengan tauhid dan keikhlasan, bukan dibungkus nafsu dan emosi. Komunikasi seperti itu hanya dimiliki oleh mereka yang hubungan hatinya dengan Allah begitu kuat sehingga dalam berbicarapun mereka mendahuluinya dengan menyebut nama Allah, perasaan bertanggungjawab kepada Allah dan sebagai bentuk pelaksanaan perintah Allah.

BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian

Dalam duniakehidupan nyata, ada orang yang omongannya banyak, tapi tak berbekas dan bahkan justru menjadi penyulut permusuhan. Ada orang yang tak banyak bicara, tapi sekali bicara menjadi pegangan orang yang mendengarnya. Apa yang membedakan mereka? Ternyata yang membedakan adalah hati orang yang berbicara itu. Tingkatkan tauhid dan keikhlasan. Tatalah hati sebelum bicara, periksalah niat sebelum lontarkan kata dan bertanggung jawablah atas kata yang telah terucap. Jika tidak, petaka akan tiba sebagai akibatnya. Keselamatan manusia itu terletak pada lisannya, pada omongannya. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================