WASHINGTON TODAY- Harga minyak mentah Amerika Serikat ditutup menguat seiring meningkatnya permintaan dari kilang minyak dan jaringan pipa di wilayah Teluk Meksiko yang sudah beroperasi kembali pasca diterjang badai Harvey.

Dikutip dari Reuters, kerusakan yang diciptakan badai Harvey terhadap infrastruktur minyak di wilayah teluk tidak separah seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

Beberapa kilang besar sudah mulai beroperasi pada hari Senin kemarin. Colonial Pipeline, jaringan distribusi bahan bakar minyak terbesar di AS pun sudah memulai kembali distribusi hasil distilasi minyak dari Texas ke New Jersey.

BACA JUGA :  Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Siswi SMA di Cilacap Ditangkap

Di waktu yang bersamaan, 5,5 persen produksi minyak dari Teluk Meksiko, atau 96 ribu barel per hari tetap belum beroperasi.

Gubernur negara bagian Texas Greg Abbott mengestimasi bahwa kerusakan akibat badai Harvey berada di angka US$150 miliar hingga US$180 miliar. Ia menganggap kerusakan ini lebih mahal ketimbang badai Katrina tahun 2005 atau badai Sandy di tahun 2012.

Oleh karenanya, harga West Texas Intermediate naik US$0,08 per barel ke angka US$47,37 per barel. Namun di sisi lain, harga Brent turun US$0,41 per barel ke angka US$52,34 per barel seiring banyaknya pelaku pasar yang beralih dari minyak, yang merupakan aset berisiko tinggi, ke aset yang lebih aman seperti emas pasca Korea Utara mengadakan tes nuklir.

BACA JUGA :  Bisa Dibikin Sendiri! Obat Batuk Alami untuk Dewasa yang Praktis

Di sisi lain, pelaku pasar telah memesan lusinan tanker bensin sepanjang pelan lalu dari Asia dan Eropa ke AS dan Amerika Latin sebagai antisipasi jika produksi BBM di AS masih belum optimal. (Yuska Apitya/CNN)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================