Teori utama yang masih dipercaya sebagai alasan menipisnya atmosfer adalah gravitasi Mars. Ditambah dengan kurangnya medan magnet global, atmosfer Mars rentan terhadap tekanan dari angin dan arus partikel konstan dari matahari.

Selama jutaan tahun, tekanan matahari melepaskan molekul yang lebih ringan dari atmosfer dan menipiskannya. Proses ini sedang diselidiki oleh misi MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution) milik Badan Antariksa Amerika (NASA).

Atmosfer Mars yang tipis dan jaraknya yang lebih jauh dari Matahari membuat Mars jauh lebih dingin dari Bumi. Suhu rata-rata sekitar minus 80 derajat Fahrenheit (minus 60 derajat Celcius), meski bisa bervariasi dari minus 195 F (minus 125 C) di dekat kutub selama musim dingin hingga 70 F (20 C) di tengah hari dekat ekuator.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor Hari Ini, Sabtu 4 Mei 2024

Ada kemungkinkan Mars pernah menjadi rumah kehidupan di masa lalu. Beberapa menduga bahwa masih ada kehidupan di sana sampai hari ini.

Sejumlah periset bahkan berspekulasi bahwa kehidupan di Bumi mungkin dimulai di Mars atau sebaliknya. Bangsa Viking terkenal sempat mengklaim telah mencari kehidupan di Mars pada akhir 1970-an, namun hal itu ternyata hanya omong kosong.

BACA JUGA :  Sayur Lodeh Malaysia, Wajib Cobain Menu Lezat Ini Bikin Ketagihan

Sementara itu, rover Curiosity NASA saat ini mencari lingkungan yang layak huni selama misinya di Mars sejak 2012. ESA juga merencanakan rover biosignature-hunting miliknya sebagai bagian dari misi ExoMars.

Tantangan mereka adalah rover-rover ini, yang meski kuat, tidak dapat membawa peralatan laboratorium canggih yang biasa digunakan di Bumi untuk menemukan tanda-tanda kehidupan, misalnya pada batuan tua. (Yuska/reu)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================