“Kami cuma jengkel melihat arah politik Pilgub Jabar yang semakin tidak jelas sampai saat ini. Kasihan kan masyarakat,” kata Aap.

Meski begitu, Aap mengakui, pihaknya hanya sebatas menyampaikan masukan atas kondisi politik yang belum menentu menjelang Pilgub Jabar 2018. Aap pun menyadari, sosok yang akan diusung menjadi kewenangan DPP PAN.

“Terlebih, semua kader PAN, seperti Bima Arya dan Desy Ratnasari, nyatanya tidak satupun yang tegas siap maju (ke Pilgub Jabar 2018). Konon katanya, anggota DPR Fraksi PAN Daeng Muhammad pun dinilai layak untuk maju, tapi hingga kini belum jelas juga langkahnya,” papar Aap.

BACA JUGA :  Pentingnya Patologi Anatomik, Ini Jadwal Dokternya di RSUD Leuwiliang

Sebagai organisasi sayap PAN, lanjut Aap, Pandu Indonesia mengkritisi sikap parpol, kecuali NasDem dan PKB, yang hingga kini masih gamang soal pengusungan cagub/cawagub Jabar. Menurutnya, kondisi tersebut tak bisa dibiarkan karena menimbulkan ketidakpastian bagi masyarakat.

BACA JUGA :  Roberto Callieri Jadi Komisaris Utama Hasil RUPST, Indocement Bakal Bagikan Dividen Rp308 Miliar

“Kami tegaskan, Pandu Indonesia menolak keputusan politik terkait pengusungan calon ditentukan di injury time (detik-detik terakhir),” tegas Aap seraya menambahkan, soal koalisi yang akan dibangun PAN, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pengurus wilayah maupun DPP PAN.(Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================