Pernyataan itu berlawanan dengan pernyataan Duterte sebelumnya yang menyatakan bahwa pernikahan di Filipina hanya terjadi antara pria dan wanita.

Mantan Wali Kota Davao itu juga kerap mengangkat isu gender untuk menyerang negara Barat yang mendukung pernikahan sesama jenis. Terutama negara yang mengkritik kebijakan anti-narkobanya yang dianggap sarat dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Sejumlah negara seperti Belanda, Amerika Serikat, Kanada, Austraia, Perancis, Jerman, Iggris, Spanyol, Swedia, dan Selandia Baru telah mendukung pernikahan sesama jenis.

BACA JUGA :  Tenggelam di Kolam Koi, Pelajar SMP di Lebak Tewas

Dilansir Reuters, perubahan pandangan Duterte terkait pernikahan sesama jenis tersebut diduga bakal memicu kecaman dari para uskup gereja di negara berpenduduk mayoritas Katolik tersebut. Uskup Katolik di Filpina telah menyuarakan keprihatinan atas rencana legalisasi pernikahan sesama jenis menyusul kesepakatan Kongres untuk mendukung rancangan undang-undang tersebut. (Yuska Apitya/CNN)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================