Senada dengan Yus, tokoh media, Alfian Muzani juga meragukan praktek Pilkada bersih diwujudkan ditengah kehidupan ekonomi masyarakat Kabupaten Bogor yang masih dihantui kemiskinan. “Istilah Cilok Dikecapan (Daek Nyolok Asal Aya Gocapan atau dalam bahasa Indonesia – mau nyoblis asal ada uang Rp 50 ribu, red) masih dimainkan, untuk memilih salah satu calon,” kata Alfian.

BACA JUGA :  Seleksi Paskibraka Kota Bogor, 150 Peserta Lolos Tahap Selanjutnya

Jika hal ini masih tidak bisa dihindari, Alfian menilai sulit bagi daerah untuk mendapatkan pemimpin yang bersih, yang peduli terhadap daerah dan masyarakatnya. “Seharusnya kita mendapatkan pemimpin yang punya mimpi, punya program yang jelas,” kata Alfian.

Alfian melihat KNPI saat ini bukan sebagai motor penggerak dalam sebuah perubahan, akan tetapi lebih cenderung menjadi calo politik. Ia menilai, ada kemunduran peran pemuda dalam mewarnai Kabupaten Bogor. “Dulu waktu zaman Rachmat Yasin, sangat terasa sekali peran pemuda, tapi setelah itu hingga saat ini agak menurun,” katanya. (Iman R Hakim)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================