BOGOR TODAY – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor merancang pola pendidikan berupa Pembinaan Siswa Anti Tawuran dan Anti Kekerasan.

Sementara Kodim 0606/Kota Bogor tengah merancang metode pembinaan bagi pelaku tawuran dari mulai sanksi sampai pembinaan mental. Hal tersebut muncul setelah maraknya aksi tawuran antar pelajar di Kota Bogor yang terjadi akhir-akhir ini.

Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin mengatakan, pencegahan tawuran akan coba dilakukan dengan langkah preventif melalui koordinasi dengan seluruh kepala sekolah dan kepada orangtua untuk melakukan pengawasan di jam-jam rawan.

“Selain itu, akan diturunkan Satuan Tugas (Satgas) yang akan berpatroli di sekolah dan di titik-titik wilayah rawan tawuran. Jam rawan itu kan antara jam dari rumah ke sekolah dan dari sekolah ke rumah, harus selalu diawasi,” ungkap pria yang akrab disapa Fahmi.

Fahmi juga mengatakan, pola pembinaan siswa anti tawuran dan anti kekerasan akan diimplementasikan dalam bentuk materi pelajaran yang terintegrasi pada mata pelajaran Agama, PKN, Penjaskes, dan Bimbingan Konseling (BK).

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Evaluasi Pelaksanaan Perda Tibum dan Disabilitas

“Pola ini juga diintegrasikan melalui kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatan MPLS, kegiatan keagamaan, kegiatan sosial, hingga peringatan hari-hari besar. Semua itu dilakukan demi menutup semua akses siswa ke kegiatan negatif dan terlebih memutus mata rantai tawuran,” tuturnya.

Selain itu, Fahmi menjabarkan, pola pembinaan ini melibatkan TNI, Polri, Muspida, perguruan tinggi, para ahli, tokoh masyarakat segera ditingkatkan.

Seluruh stakeholder tersebut masuk melalui berbagai kegiatan, mulai dari upacara setiap Senin, FGD, kelas inspirasi untuk memotivasi siswa. Setiap sekolah juga harus mengeluarkan Surat Keterangan Kelakuan Baik bagi siswanya di setiap semester.

“Dalam surat tersebut akan dicantumkan predikat kebaikan siswa sehingga akan terukur dan tergambarkan kondisi kebaikan siswa. Ini juga akan menjadi bukti keberhasilan pembinaan di sekolah terhadap setiap individu siswa. Kami menargetkan pola pembinaan siswa anti tawuran dan anti kekerasan ini sudah diimplementasikan September untuk semua tingkatan sekolah di Bogor. Kami bekerja sama dengan Disdik Kabupaten Bogor untuk menerapkan pola pembinaan yang sama,” bebernya.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Kota Bogor Ucapkan Terimakasih Kepada Bima dan Dedie di Acara Pisah Sambut

Dandim 0606/Kota Bogor, Letkol Arm Doddy Suhardiman mengatakan, kodim membantu kepolisian dengan patroli bersama.

“Untuk memberikan efek jera, kami menawarkan ke pak wali agar diadakan pembinaan wawasan kebangsaan dan bela negara.

Metodenya salah satunya ceramah dan juga pelatihan bersifat fisik. Banyak caranya pelatihan fisik bisa dengan sanksi hukuman fisik yang tidak merusak. Bisa juga dengan latihan baris-berbaris karena untuk melakukan itu butuh kekuatan mental dan ketekunan,” terangnya.

Doddy menegaskan, pelaku tawuran yang tertangkap dibina anggota TNI di Makodim 0606/Kota Bogor, karena TNI banyak kegiatan pembinaan positif untuk generasi muda.

“Khusus anak yang sering tawuran diberikan porsi khusus dengan lama pembinaan 24 jam. Kami juga mempersiapkan pembinaan secara militer di Pusdikzi apabila diperlukan,” pungkasnya. (Net)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================