Harapan saya siswa siswi khususnya yang berada diwilayah sekitar agar memanfaatkan sekolah yang ada,  dan tidak perlu lagi harus bersekolah ditempat lain yang jangkauanya sangat jauh dari rumah.

“Karena di SMP Baitul ILmi juga SDM dan kualitas pengajar serta sarana prasarana nya juga sudah mulai memadai dan menunjang,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Baitul Ilmi, Haris Sumirat Nugraha mengatakan, berawal dari keprihatinan yang setiap tahun jumlah siswa disekolahnya bertambah terus, tetapi masih minim sarana belajar.

BACA JUGA :  Raperda PSU Mulai Digodog Tim Pansus DPRD Kota Bogor

Aris bercerita, awalnya, sekolah yang berdiri pada 2002 lalu ini masih menyandang setatus sekolah SMP terbuka. “Karena minat masyarakat yang begitu tinggi sehingga pada tahun 2011 berubah menjadi sekolah yayasan Baitul Ilmi,” jelas Haris.

Ia menyebutkan, dengan jumlah siswa setiap tahunnya bertambah secara signifikan, hal ini membuktikan, bahwa responsif maupun animo masyarakat dari faktor pendidikan dibilang sudah mengalami kemajuan. “Sekitar 168 siswa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) setatusnya masih numpang di gedung Madrasah dan gedung Desa,” jelasnya.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor Tewas Mengenaskan Tergeletak di Jalan Poros Trans Sulawesi, Korban Tabrak Lari

Dari 4 lokal ruang belajar, satu kelasnya diisi  63 siswa, artinya SMP Islam Baitul Ilmi Masih membutuhkan sarana ruang belajar. “Sangat miris melihatnya melihat siswa belajar berdesakan, idealnya harus ditambah dengan 4 lokal lagi,” imbuhnya.

Pantauan dilapangan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan SMP Baitul Ilmi ini juga dihadiri oleh Kasi Ekbang Kecamatan Cigudeg, Muhamad Sujaih, Kepala Desa Warga Jaya, Eman Suyatman, Ketua Komite, serta Tokoh masyarakat dan ulama yang ada di Desa Warga Jaya. (Agus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================