Perancang Busana Amerika Serikat, Donna Karan, adalah salah satu perancang paling berpengaruh di dunia saat ini. Donna Karan telah meninggalkan dampak pada dunia fashion serta membawa tren busana chic dan modern.

Perempuan bernama asli Donna Ivy Faske ini lahir pada 2 Oktober 1948. Sejak usia dini, Donna yang dibesarkan di Hewlett, Long Island, sudah akrab dengan dunia mode. Ibunya bekerja sebagai model, sementara ayah tirinya mencari nafkah sebagai desainer setelan.

“Ibu saya bekerja menjadi model dan juga pernah bekerja di showroom desainer Chester Weinberg. Ibu saya memiliki gaya yang luar biasa. Dia begitu tertarik bersama dan tahu apa yang tampak baik padanya,” sebut Donna, seperti dilansir dari sebuah laman.

Pengaruh keluarga Donna dalam bidang fashion tampak jelas di awal kehidupannya. Pada usia 14 tahun, dia putus sekolah dan mulai menjual pakaian di butik lokal. Pada 1968 dia diterima di Parsons School of Design, sekolah desain bergengsi di New York.

Sembari menyelesaikan pendidikannya di sekolah desain, Donna mendapat pekerjaan musim panas bergengsi. Dia bekerja untuk desainer Anne Klein. Donna memulai kariernya sebagai asisten desainer pada akhir tahun 1960. Pekerjaannya di sana terbukti sangat mengesankan. Itu karena hanya dalam waktu dua tahun, ia ditunjuk sebagai desainer rekanan.

BACA JUGA :  Warga Digegerkan Penemuan Jasad Korban Hanyut di Pamijahan 1 Bulan Lalu

“Anne Klein mengajari saya untuk peduli tentang setiap detail. Dia adalah perancang yang juga dapat mempresentasikan produknya dengan sangat baik dan paham tentang strategi penjualan,” ujar Donna.

Pada tahun 1984 Donna meninggalkan Anne Klein untuk membangun label fashion-nya sendiri. Dia bersama dengan suaminya, Stephan Weiss, dan Takihyo Corporation, mencetuskan ide untuk menciptakan label pakaian modern untuk orang-orang modern. Pada 1985 Donna secara resmi mendirikan labelnya sendiri, Donna Karan New York (DKNY).

Berbeda dengan label fashion pada umumnya kala itu, Donna lebih banyak menampilkan busana-busana bersiluet modern dan chic, terutama untuk perempuan kantoran di New York. Koleksi pertama DKNY saat itu bertajuk Essentials. Koleksi perdana ini terdiri dari bodysuit , rok lipit modern, blus sifon, jaket yang lebih panjang, legging, blazer dan gaun. Donna pun mendapat julukan sebagai The Queen of Seventh Avenue kala itu.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Ingatkan PPPK untuk Melayani Masyarakat Kabupaten Bogor Secara Optimal

Pada tahun 1990 dia mengembangkan DKNY Jeans. Secara bertahap, dia juga merancang pakaian untuk laki-laki, remaja, anak-anak, aksesori, produk kecantikan, dan perabotan rumah tangga. Namun sayangnya, pascakematian suaminya, kinerja dan kreativitas Donna mulai menurun. Hal ini berdampak besar pada penjualan DKNY.

Pada April 2001 Donna menjual perusahaan perdananya kepada LVMH (Louis Vuitton Moet Hennessy), retailer barang mewah asal Prancis. Menurut Forbes, LVMH mengakuisisi DKNY dengan harga USD650 juta (Rp9,3 triliun). Sebagai bagian dari perjanjian, Donna setuju untuk menjadi perancang utama label. Bersama LVMH, Donna juga ikut mengelola Donna Karan International (DKI).

DKI memiliki dan mengoperasikan toko-toko di pusat mode di seluruh dunia, seperti New York, Beverly Hills, Las Vegas, dan London. Meski kini tidak mengelola DKNY, Donna masih tetap sukses menjadi pengusaha. Pada Mei 2017, dia memiliki kekayaan bersih sekitar USD470 juta (Rp6,7 triliun). Ada pun kekayaan bersih Donna saat ini diperkirakan sebesar USD500 juta (Rp7,2 triliun). (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================