Investasi Peer to Peer (P2P) Lending merupakan salah satu jenis investasi jangka pendek yang belakangan ini populer serta sangat banyak dijadikan sebagai pilihan. Sistem yang terbilang sangat praktis dan berbasis online ini pada dasarnya melakukan aktifitas pinjam-meminjam, dimana platform akan mempertemukan kedua belah pihak (pemberi pinjaman dan juga peminjam). Namun di dalam sistem ini, platform hanya akan berperan sebagai perantara saja dan aktivitas yang berlangsung dilakukan oleh sesama pengguna yang tergabung di dalamnya.

Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, mengingat resiko yang ditanggung pihak investor terbilang cukup besar. Selain itu, P2P Lending juga tidak bernaung di bawah lembaga keuangan resmi milik pemerintah, sehingga aktifitas investasi ini tidak dijamin oleh lembaga pemerintah (LPS). Artinya, risiko di dalam investasi yang satu ini akan menjadi tanggungan investor itu sendiri.

BACA JUGA :  Kecelakaan Tunggal, Truk di Imogiri-Panggang Terbalik saat Menanjak

Lalu, apa yang membuat investasi ini cukup populer dan banyak diminati? Tidak lain adalah besaran imbal hasil yang cukup tinggi tentu menjadi pertimbangan para investor. Berbeda dengan investasi dalam bentuk tabungan atau bahkan deposito yang imbal hasilnya di bawah 10 persen, rata-rata P2P Lending ini bisa memberikan imbal hasil hingga sekitar 15 persen.

 

  1. Investasi Reksa Dana Pasar Uang (RDPU)

RDPU Dianggap sebagai salah satu investasi yang likuid dan praktis, reksa dana pasar uang juga menjadi salah satu investasi jangka pendek yang paling layak untuk dicoba. Pengelolaan instrumen ini juga terbilang simpel, karena bisa dilakukan sendiri oleh investor.

Selain itu, reksa dana juga menjadi instrumen investasi yang tidak dikenai pajak, meskipun besar kemungkinan akan dikenakan sejumlah fee penjualan unit. Namun besaran biaya ini tentu masih masuk akal, jika dibandingkan dengan potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari investasi yang satu ini.

BACA JUGA :  Dua Remaja di Lebak Duel Sengit Gunakan Senjata Tajam di Tengah Jalan Raya

Meski masih sering diperdebatkan, namun rata-rata imbal hasil investasi ini diperkirakan sekitar 8,27 persen. Ini tentu potensi keuntungan yang cukup besar dan sangat layak untuk dijadikan pertimbangan.   Pahami dan pilih yang terbaik Instrumen investasi jangka pendek terbilang cukup banyak dan bisa dilakukan dengan mudah saat ini.

Namun sebagaimana investasi lainnya, investasi jangka pendek ini juga memiliki sejumlah resiko di dalamnya. Untuk itu, penting memahami berbagai risiko dan juga hal lain sejak awal, sebelum akhirnya memilih salah satu jenis investasi jangka pendek ini untuk keuangan Anda. (net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================