Sebagai pasangan muda, terlebih bila belum dikaruniai buah hati, Anda dan pasangan perlu memulai menabung sebagian penghasilan untuk menyusun kebutuhan dana darurat. Setelah menikah, kebutuhan dana darurat Anda paling tidak sebanyak 6 kali nilai pengeluaran rutin bulanan. Jadi, semisal nilai pengeluaran rutin bulanan adalah Rp 4 juta, maka Anda perlu memulai menabung kebutuhan dana darurat sampai Rp 24 juta. Bila berencana menabung dana uang muka pembelian rumah, maka Anda dan pasangan harus siap mengencangkan ikat pinggang lebih kuat. Pangkas pengeluaran-pengeluaran yang sifatnya tersier, gaya hidup dan rekreatif. Misalnya, pengeluaran untuk hangout tiap akhir pekan, pengeluaran fashion, dan lain sebagainya.

  1. Mulai asuransi Kebutuhan proteksi sangat penting bila Anda sudah berkeluarga.

Dengan asuransi, Anda bisa mengelola risiko finansial keluarga dengan lebih baik. Dengan posisi saat ini sebagai kepala keluarga, Anda menjadi penanggung hidup pasangan. Maka itu, Anda membutuhkan asuransi jiwa sebagai cara mengelola risiko keuangan bila sewaktu-waktu sebagai pencari nafkah utama keluarga meninggal dunia. Selain asuransi jiwa, Anda dan pasangan juga membutuhkan asuransi kesehatan untuk memitigasi risiko keuangan saat jatuh sakit dan membutuhkan pengobatan. Bila anggaran terbatas, paling tidak milikilah jaminan kesehatan dasar seperti BPJS Kesehatan.

  1. Miliki tujuan keuangan Sejak memiliki penghasilan,
BACA JUGA :  Potato Wedges ala Kafe, Cemilan Renyah dan Gurih yang Bikin Nagih

Seseorang sebaiknya sudah mulai memiliki tujuan keuangan yang spesifik. Yang paling mudah bagi pasangan muda, apabila belum memiliki rumah sendiri adalah menetapkan tujuan keuangan berupa mengumpulkan dana pembelian rumah (uang mukanya). Bila berencana memiliki anak, Anda bisa memulai mengumpulkan kebutuhan biaya kelahiran dan sekolahnya kelak. Tujuan keuangan lain yang tak kalah penting adalah memulai mengumpulkan dana pensiun. Nah, bagaimana agar tujuan keuangan bisa tercapai lebih mudah? Yang pasti, menabung uang saja di produk tabungan bank, tidak lagi cukup. Anda sebaiknya memulai untuk berinvestasi di produk pasar keuangan lain seperti reksadana atau obligasi. Reksadana misalnya, bisa Anda dapatkan dengan harga murah mulai Rp 100.000 per unit. Dana yang Anda investasikan di reksadana akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi.

  1. Hindari utang konsumtif
BACA JUGA :  Sah jadi WNI, Maarten Paes Target Main di Piala Dunia 2026

Supaya keuangan selalu sehat, jangan mudah tergoda mengambil utang yang sifatnya konsumtif. Misalnya, mengambil cicilan berbunga memakai kartu kredit, mengambil pinjaman tanpa agunan untuk kebutuhan konsumtif semata, dan utang lain yang sebenarnya masih bisa dihindari. Bila memang Anda sudah terbiasa memakai kartu kredit, pastikan cara pakai kartu kredit yang Anda jalankan sudah tepat. Pertama, pastikan selalu membayar tagihan kartu kredit 100 persen agar tidak sampai terkena bunga. Kedua, jangan pernah terlambat membayar tagihan kartu kredit karena denda keterlambatan tergolong mahal, selain juga Anda harus menanggung bunga yang mencapai 2,25 persen per bulan. Ketiga, bila memang ingin memakai kartu kredit untuk menyicil pembelian barang, pastikan Anda memakai cicilan 0 persen. Keempat, tidak perlu memakai fitur tarik tunai kartu kredit kecuali sangat terpaksa. Lebih baik Anda pakai dana darurat yang berasal dari penghasilan Anda sendiri ketimbang memakai dana pinjaman kartu kredit. Pasalnya, cash advance atau tarik tunai kartu kredit biayanya mahal. (Net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================