JAKARTA TODAY – Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dianggap aneh. Namun, Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu tidak mengetahui apakah keputusan itu merupakan akal-akalan untuk menaikkan elektabilitas Presiden Jokowi.

“Kalau itu akal-akalan, terlalu kasar ngakalinnya. Ini memang kejadian aneh menurut saya,” kata Politikus Partai Gerindra ini, Kamis (11/10/2018).

BACA JUGA :  HJB Kota Bogor ke-542 Usung Tema 'Raharja Gawe Rancage', Ternyata Ini Maknanya

Dia pun mengkritisi alasan pembatalan kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut. “Katanya itu dibatalkan atau ditunda atau apapun lah bahasanya, karena Pertamina belum siap, lha Pertamina itu pelaksana kebijakan pemerintah,” katanya.

Dia mengatakan, Pertamina hanya melaksanakan keputusan pemerintah. Maka itu, dia menilai keputusan pembatalan kenaikan harga BBM itu perlu didalami.

BACA JUGA :  Gelar Paripurna Pembahasan LKPJ Wali Kota Bogor 2023, DPRD Sampaikan Terdapat 38 Rekomendasi Untuk Pemkot Bogor

“Saya kira perlu didalami nih apa nih persoalannya. Kalau sekadar pencitraan, waduh terlalu dangkal dan jelek betul itu,” ujar Legislator asal daerah pemilihan Sumatera Utara II ini. (Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================