“Hutang uang bisa kita bayar, hutang budi kita hanya bisa balas dengan doa. Tidak ada kata lain yang bisa kita berikan kepada Warga Bogor. Mewakili warga Lombok Timur, kami ucapkan terimakasih yang tulus untuk warga Bogor. Semoga di kuatkan imannya , dibanyakkan rezekinya, dipanjangkan umurnya,” tambahnya.

Sementara itu, Tim Supervisi Bogor untuk Lombok Ferro Sopacua, menjelaskan pembangunan 6 ruang kelas ini dilakukan selama 20 hari melibatkan 10 orang dengan 6 tenaga ahli.

BACA JUGA :  Rangkaian HUT RSUD Leuwiliang ke-14 Penuh Berkah

“SDN 2 Sajang dipilih berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Lombok Timur sebagai sekolah terdampak yang belum disentuh bantuan,” ujar Ferro.

Dipaparkan Ferro, dipilihnya material bambu dan kayu sebagai bahan pembangunan ruang kelas karena dinilai lebih tahan lama dan mudah perbaikannya. “Serta dipastikan konstruksi bangunan tahan gempa,” terangnya.

BACA JUGA :  Cara Membuat Dendeng Batokok ala Restoran Padang yang Lezat Anti Gagal

Bagi Ferro, merampungkan SDN 2 Sajang sangat membahagiakan. Terlebih selama proses pengerjaan, dirinya sering mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah. “Bahkan saat peresmian oleh Kang Bima Arya, banyak siswa yang menitikan air mata. Rasanya terbayarkan kerja tim saat itu,” pungkasnya. (Rifky)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================