Sementara itu, Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, program ‘bjb Mesra: Masyarakat Ekonomi Sejahtera’ dilatarbelakangi fenomena sosial di masyarakat khususnya daerah yang minim akan akses pembiayaan, sehingga terjerat dengan pinjaman informal dengan bunga yang sangat tinggi.

“Warga cukup datang ke masjid atau rumah ibadat lainnya di desa atau kampungnya dan disetujui oleh pengurus rumah ibadat, sisanya bank bjb yang akan tindaklanjuti pinjaman tersebut,” ujar Kang Emil sapaan akrabnya.

Pinjaman kredit Mesra ini kata Emil punya keunggulan yakni diangsur tanpa bunga. Program ini juga mengajak masyarakat untuk memakmurkan tempat ibadah agama masing-masing.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Sampaikan Laporan Keuangan Pemkab Bogor Tahun 2023 Kepada BPK

“Bedanya warga saya akan jadi ahli ibadah, pulang ibadah dapat pertolongan. Jadi, kredit mesra ini adalah kombinasi sila pertama dengan sila kelima. Ketuhanan yang maha esa-nya dapet, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga dapet,” katanya.

Di peluncuran pertama ini, Emil menuturkan bahwa kredit mesra baru terbentuk di 6 tempat ibadah yang nantinya ditargetkan mencapai 50 lebih tempat ibadah bisa terjangkau program ini. “Dari 7,6 persen (persentase kemiskinan di Jabar) atau sekitar 3,8 juta orang, mudah-mudahan bisa setengahnya (berkurang),” ungkapnya.

BACA JUGA :  Tarawih Keliling, Pemkot Bogor Salurkan Dana Hibah Rp25 Juta untuk Musala

Untuk pelaksanaan Kredit Mesra akan dilakukan melalui kerjasama lembaga keagamaan terkait yang telah terdaftar di Dewan Lembaga Keagamaan, serta pengurusnya aktif dan telah menjadi agen Laku Pandai. Pinjaman dengan plafond Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta ini akan diberikan kepada perorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dalam kelompok berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. (Agus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================