LEUWILIANG TODAY – BJB Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) resmi diluncurkan. BJB mesra merupakan program terobosan terbaru yang tengah dipersiapkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Jabar Banten(BJB). Pinjaman ini tidak dikenakan beban bunga dan tanpa agunan, hanya dikenakan biaya administrasi yang ringan. Launching BJB Mesra sendiri berlangsung di Masjid Al-Hikmah, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor pada selasa 27 November 2018.

Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, jumlah UMKM di Kabupaten Bogor berjumlah 707.433 dengan rincian Mikro 658.381,Kecil 42.835, menegah 6.217. Setiap pelaku UMKM di Kabupaten Bogor dihadapkan pada tantangan untuk tidak hanya memiliki daya saing lokal atau nasional, akan tetapi juga memiliki daya saing global.

“Disinilah pentingnya meningkatkan kemampuan bisnis, melaksanakan inovasi produk dan pemasaran, menjaga kualitas produk, serta meningkatkan penguasaan teknologi dan informasi yang menjadi salah satu sumberdaya di pasar global,” tutur Nurhayanti.

Ia juga mengatakan di Kabupaten Bogor, terdapat 23.470 unit UMKM formal dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 53.104 orang. Adapun jumlah sentra UKM Kabupaten Bogor terdiri atas 10 jenis usaha.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Tofu Ayam Cincang yang Gurih dan Lezat Dijamin Keluarga Ketagihan

“Upaya UMKM untuk bertahan dan berkembang dalam pasar global tersebut tidak berdiri sendiri sebagai tantangan mandiri pelaku UMKM, melainkan didukung penuh oleh Pemerintah Daerah, antara lain dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujarnya.

Direktur Utama bank BJB Ahmad Irfan pelaksanaan bjb Mesra akan dilakukan melalui kerjasama lembaga keagamaan terkait yang telah terdaftar di Dewan Lembaga Keagamaan, serta pengurusnya aktif dan telah menjadi agen Laku Pandai. Pinjaman akan diberikan kepada perorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dalam kelompok berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 10 orang.

Sementara itu, Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, program ‘bjb Mesra: Masyarakat Ekonomi Sejahtera’ dilatarbelakangi fenomena sosial di masyarakat khususnya daerah yang minim akan akses pembiayaan, sehingga terjerat dengan pinjaman informal dengan bunga yang sangat tinggi.

“Warga cukup datang ke masjid atau rumah ibadat lainnya di desa atau kampungnya dan disetujui oleh pengurus rumah ibadat, sisanya bank bjb yang akan tindaklanjuti pinjaman tersebut,” ujar Kang Emil sapaan akrabnya.

Pinjaman kredit Mesra ini kata Emil punya keunggulan yakni diangsur tanpa bunga. Program ini juga mengajak masyarakat untuk memakmurkan tempat ibadah agama masing-masing.

BACA JUGA :  Kcewa dengan Wasit, STY Sebut Laga Timnas Indonesia vs Qatar Seperti PertunjukanKomedi

“Bedanya warga saya akan jadi ahli ibadah, pulang ibadah dapat pertolongan. Jadi, kredit mesra ini adalah kombinasi sila pertama dengan sila kelima. Ketuhanan yang maha esa-nya dapet, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga dapet,” katanya.

Di peluncuran pertama ini, Emil menuturkan bahwa kredit mesra baru terbentuk di 6 tempat ibadah yang nantinya ditargetkan mencapai 50 lebih tempat ibadah bisa terjangkau program ini. “Dari 7,6 persen (persentase kemiskinan di Jabar) atau sekitar 3,8 juta orang, mudah-mudahan bisa setengahnya (berkurang),” ungkapnya.

Untuk pelaksanaan Kredit Mesra akan dilakukan melalui kerjasama lembaga keagamaan terkait yang telah terdaftar di Dewan Lembaga Keagamaan, serta pengurusnya aktif dan telah menjadi agen Laku Pandai. Pinjaman dengan plafond Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta ini akan diberikan kepada perorangan berbentuk kelompok dengan pola tanggung renteng, dalam kelompok berjumlah minimal 5 orang dan maksimal 10 orang. (Agus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================