Sehingga, lanjut dia, hal itu berpotensi tidak akan mampu menampung menumpuknya kendaraan pada arus mudik dan balik Lebaran 2019. Serta menjadi penyebab macetnya arus lalu lintas di Gerbang Tol Cikarut pada jam-jam sibuk.

Ditambah proyek pembangunan Tol Japek Elevated di belakang gerbang exit Cikarut berdampak terhadap terjadinya efek bottle neck selepas transaksi.

BACA JUGA :  Kecelakaan Pemotor Tewas Mengenaskan Tergeletak di Jalan Poros Trans Sulawesi, Korban Tabrak Lari

Kapasitas transaksi di Gerbang Tol Cikarut saat ini sudah tidak bisa ditingkatkan karena keterbatasan lahan. Sementara beban transaksi untuk arus lalu lintas menuju Tol Trans Jawa dan Tol Purbaleunyi menumpuk di Gerbang Tol Cikarut.

“Dengan dipindah ke KM 70 dan KM 69, menjadi pecah bebannya, karena arah Purbaleunyi bebannya mencapai 35% di Cikarut,” jelasnya.

BACA JUGA :  JJB Terbitakan Tatib Dan Reshuffle Keanggotaan 

Untuk itu, dengan relokasi Gerbang Tol Cikarut ke KM 70 dan KM 69 itu akan mengubah sistem transaksi di Tol Jakarta-Cikampek, menggunakan sistem transaksi terbuka seluruhnya. Hal itu akan mengurangi frekuensi berhentinya kendaraan di gerbang tol yang tadinya dua kali menjadi satu kali. (Net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================