JOGJAKARTA TODAY – Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas pagi ini, Minggu (17/3/019) pukul 08.16 WIB. Namun, guguran awan panas itu tidak terpantau secara visual karena cuaca yang berkabut dan mendung.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan, guguran awan panas di Gunung Merapi pagi ini berdurasi 105 detik. Status aktivitas gunung tersebut masih dinyatakan Waspada (Level 2) sejak 21 Mei 2018.

BACA JUGA :  Dipukuli Tetangga Pakai Balok Kayu, Kakek di Malang Tewas usai Dituduh Curi Motor

Sedangkan pada periode pengamatan Sabtu (16/3/2019) pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, BPPTKG tidak melihat adanya guguran lava karena cuaca berkabut. Begitu pula dengan asap solfatara yang tidak teramati karena kondisi cuaca.

Untuk aktivitas kegempaan, sehari kemarin terjadi 19 kali guguran, satu hybrid/fase banyak, satu gempa tektonik, tiga kali hembusan dan tiga gempa low frequncy.

Berdasarkan sejumlah kondisi tersebut, BPPTKG memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

  1. Masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana III diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi.
  2. Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk.
  3. Pemerintah daerah dan masyarakat agar mengantisipasi bahaya abu vulkanik.
  4. Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi. (Net)
BACA JUGA :  Apakah Boleh Makan Yogurt Setiap Hari? Simak Ini

 

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================