Lalu, VII – VIII MMI atau muncul berwarna jingga di alat digitizer pada Intensity Meter, gempa yang terjadi menyebabkan banyak retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah. Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

Selanjutnya, jika di alat digitizer pada Intensity Meter berwarna merah atau IX-XII MMI, getaran gempa tersebut menyebabkan sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat, rel kereta api melengkung.

”Getaran gempa yang terjadi akan terekam di alat digitizer pada Intensity Meter,” sambungnya.

Alat digitizer pada Intensity Meter yang terpasang di Kota Bengkulu, sampai Dadang, juga akan langsung masuk ke server BMKG Pusat dalam hitungan menit. Selain itu, laporan alat digitizer pada Intensity Meter yang terkoneksi tersebut nantinya akan terlihat tingkat guncangan gempa yang terjadi di Bengkulu.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jember, 2 Motor Adu Banteng Tewaskan 2 Orang, 2 Kritis

Sehingga, kata Dadang, peta tingkat guncangan shakemap secara otomatis akan masuk selama 20 menit. Di mana peta itu, jelas Dadang, akan melihat kerusakan dampak gempa parah. Dari peta itu BMKG akan menyampaikan ke BNPB, BPBD Provinsi, BPBD kabupaten dan kota tingkat kerusakan terparah di daerah yang terdampak gempa.

”Tujuannya agar di respon cepat BNPB, BPBD provinsi, kabupaten dan kota daerah yang terdampak gempa. Peta kerusakan itu kalau berat akan berwarna merah, jika berwarna kuning rusak ringan, warna jingga rusak sedang,” jelas Dadang.

”Dengan adanya peta tersebut maka dari BPBD bisa mengambil keputusan cepat untuk mengambil tindakan,” sambung Dadang.

Intensity Meter, sampai Dadang, tidak hanya mencatat getaran gempa yang terjadi di daerah di Bengkulu. Namun, getaran gempa yang berlokasi atau berpusat di Aceh, Padang Sumatera Barat hingga Lampung pun bisa terdeteksi oleh alat intensity meter yang terpadang di 15 titik di Kota Bengkulu.

BACA JUGA :  Tragis, Istri di Medan Tewas Tertabrak Kereta, Diduga Sedang Melamun usai Bertengkar dengan Suami

”Hanya saja tingkat guncangan gempa yang berlokasi di provinsi lainnya skala MMI yang dirasakan di Bengkulu tidak begitu terasa atau besar. Tapi, intensity meter tetap merekam dan mencatat,” ujar Dadang.

Pemasangan alat intensity meter, lanjut Dadang, tidak hanya di Kota Bengkulu. Pemasangan juga di lakukan di sejumlah provinsi di Indonesia, yang dilihat dari populasi pendudduk, kota besar serta tingkat kerawanan gempa di daerah tersebut.

”Intensity meter bantuan dari pemerintah Jepang. Bantuan Intensity Meter yang diberikan sebanyak 200 unit termasuk di Kota Bengkulu, Bengkulu,” ujar Dadang. (net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================