“Apakah para dewan itu memiliki kapasitas yang memadai. Kita juga tak pernah tahu. Lalu ada atau tidak paramater keberhasilan mereka. Ini yang harus menjadi sorotan. Karena mereka bekerja untuk rakyat. Kalau saya bilang, kinerja dewan sangat tidak bagus,” ungkap Yus.

Kondisi ini pun dikhawatirkan akan ditularkan pada kinerja para anggota DPRD Kabupaten Bogor era yang akan datang. Apalagi, jumlah pemenang dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2019 sekitar setengahnya dari jumlah inkumben.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Rabu 1 Mei 2024

“Jumlahnya fifty-fifty antara dewan yang baru dengan inkumben. Akan dibawa kemana arah mereka yang baru dalam kinerjanya. Apakah mau mempertahankan budaya yang sudah-sudah,” tegasnya.

Pria yang juga merupakan pengamat politik tersebut berharap, instansi yang menaungi para anggota DPRD di Kabupaten Bogor juga melakukan pembenahan diri. Utamanya lebih terbuka terhadap informasi hasil kinerja dewan.

BACA JUGA :  Bakwan Jagung Udang, Menu Makan Sederhana yang Praktis

“Ini penting, keterbukaan publik itu harus. Mereka kerja untuk rakyat. Jadi semuanya harus dievaluasi, harus diperbaiki. Kalau tertutup begini, sebenarnya ada apa di dewan. Itu adalah kecurigaan masyarakat terhadap wakil rakyatnya,” tandasnya. (Firdaus)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================