“Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dialokasikan untuk Koperasi dan UMKM,” harapnya.

Bima menjelaskan, saat ini ada 14 zona Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sudah dibentuk wadahnya kemudian mereka dibina dinas terkait. Di periode kedua ini ia menargetkan di satu Kecamatan ada satu pusat kuliner untuk memberdayakan PKL.

APBD Pemkot Bogor kata dia, terus mendorong pemberdayaan Koperasi dan UMKM, tercatat di 2014 dianggarkan Rp 60,7 miliar yang tersebar di 8 OPD, di 2015 dianggarkan Rp 15,2 miliar yang tersebar di 8 OPD, di 2016 dianggarkan Rp 13,3 miliar yang tersebar di 13 OPD, di 2017 dianggarkan Rp 14,57 miliar yang tersebar di 14 OPD dan di 2018 dianggarkan Rp 11 miliar yang tersebar di 15 OPD.

BACA JUGA :  5 Manfaat Kubis Merah untuk Kesehatan yang Jarang Orang Tahu

Selain itu ia memaparkan perkembangan Koperasi dan UMKM. Di 2014 ada 750 koperasi kemudian 2018 menjadi 848 koperasi dan UMKM di 2017 ada 20.674 UMKM kemudian di 2018 menjadi 23.706 UMKM.

BACA JUGA :  Bejat, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang hingga Hamil dan Melahirkan

Pada kesempatan tersebut dia mengatakan Kota Bogor sudah memiliki batik ASN (Aparatur Sipil Negara) yang di produksi oleh pengrajin batik dari Kota Bogor. Tercatat ada 9.000 ASN di Kota Bogor wajib mengenakannya.
“Kesempatan ini bisa memakmurkan UMKM dan nanti akan ada batik BUMD dan batik siswa,”jelasnya. (Lintang)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================