BOGOR TODAY – Belum lama ini, Sekolah Pesat mengadakan workshop optimalisasi penerapan kurikulum 2013 dalam mendukung profesionalisme guru sekolah pesat. Pelaksanaan workshop ini berlangsung selama 3 hari simulia sejak 17 sampai 19 Juni 2019, di Aula Kampus 1 Pesat.

Menurut ketua panitia, Mukhti Baehaqi sepatutnya bersyukur dan bangga berprofesi sebagai seorang guru, karena guru salah satu pekerjaannya yakni menyampaikan ilmu yang bermanfaat kepada peserta didik.

“Padahal salah satu ciri Wali Allah adalah menyampaikan ilmu  juga, sehingga Guru seperti Wali Allah,” ujarnya.

Lida Hasanah Kepala SMK Informatika Pesat mencontohkan, tokoh dunia Nelson Mandela pernah mengatakan agar suatu bangsa maju, maka bangsa tersebut harus mementingkan pembangunan di bidang pendidikan.

BACA JUGA :  Eka Maulana jadi Figur Kelima Daftar Bacawalkot ke PPP Kota Bogor

“Maka Sekolah Pesat, tidak bosan-bosannya selalu mementingkan pelatihan, seminar dan workshop bagi Guru Pesat,” terang wanita yang sedang menempuh S-2 di Unpak ini.

Dedy Suryana narasumber lainya dalam kegiatan tersebut mengapresiasi Sekolah Pesat, karena sekolah tersebut sesuai dengan namanya, yaitu pesat perkembangannya.

Meski berbeda tiap kurikulum, tapi intinya semua kurikulum itu sama, yaitu adanya kompetensi. Kompetensi adalah gabungan integrasi antara pengetahuan dan ketrampilan yang dilandasi oleh sikapnya. Semua kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia yaitu, kurikulum 1975, kurikulum CBSA, kurikulum KBK, kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 semuanya ada kompetensinya.

BACA JUGA :  Jadwal Pertandingan Thailand Open 2024, 14 - 19 Mei 2024

“Yang penting bagi Guru, kurikulum itu janji Guru terhadap peserta didiknya, yang tertuang pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) apapun kurikulumnya,” tambahnya.

Di tempat terpisah, Pemerhati Pendidikan Kota Bogor, Heru B Setyawan mengatakan, kurikulum kehidupan bagi seorang muslim adalah Al Qur’an dan Hadist.

“Karena sehebat apapun kurikulumnya, jika kurikulum tersebut bertentangan dengan Al qur’an dan Hadist, maka tidak akan membawa keberkahan bagi kita,” kata Pahe begitu panggilan akrabnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================