CIBINONG TODAY – Nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Bogor mengalami penurunan pada semester pertama tahun 2019. Dari informasi yang didapat, hingga Juni, nilai yang masuk baru mencapai Rp1,785 triliun.

Target Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pun akan sulit terealisasi. Sebab, ditahun ini, pemerintah menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp9 triliun.

Kepala Seksi Pengolahan Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Judi Rachmat menyebut, nilai investasi yang masuk ke Kabupaten Bogor sulit diprediksi. Bahkan sejak tahun 2015, angkanya masih fluktuatif.

“Di 2015 itu masih mudah ya untuk masalah perijinannya, tapi sekarang dengan aturan yang baru ada wilayah-wilayah tertentu yang tidak boleh lagi dimasuki oleh industri, karena sekarang sudah ada kawasan industri,” kata dia kepada wartawan, Jumat (30/8/2019).

BACA JUGA :  Monyet Ekor Panjang Turun ke Permukiman Warga dari Puncak Gunung Merapi

Diketahui, data investasi di Kabupaten Bogor sendiri pada tahun 2015 itu sebesar Rp, 13,8 Triliun, dan mengalami penuruan pada 2016 menjadi Rp. 11,1 Triliun. Trend penurunan itu berlanjut hingga ke 2017 menjadi Rp. 7,2 Triliun dan terakhir pada 2018 bisa naik sedikit menyentuh angka Rp. 8,2 Triliun.

Dengan potensi investasi terlengkap, yakni terdiri dari investasi primer yang meliputi tambang, persawahan dan peternakan, lalu ada investasi sekunder yaitu dari sektor industri serta investasi tersier yang terdiri dari hotel, wisata, kuliner dan sebagainya, Judi pun tak menyangka angka investasi mengalami pergeseran tren investasi sehingga menurun.

“Memang ada perubahaan tren investasi yang terjadi ya, sehingga nilai investasi yang masuk itu berubah. Karena jika dibandingkan nilai investasi sebuah pabrik dengan hotel itu kan sudah berbeda,” ungkap dia.

BACA JUGA :  Hasil Uber Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Takluk dari Jepang

Namun, Judi menyebut pergeseran tersebut menjadi wajar, karena Pemkab Bogor saat ini tengah mengusung program The City of Sport and Tourism.

Selain trend investasi yang menurun, sebaran investasi yang ada di Kabupaten Bogor juga belum merata. Dengan luas wilayah sampai 40 Kecamatan, menurut Judi, investasi yang masuk ke Kabupaten Bogor masih berpusat di Cibinong, Gunung Putri dan Cileungsi.

“Jangan bandingkan kita dengan Kota Bogor, karena kan kalau di kota itu hanya enam Kecamatan sehingga pergerakannya sangat cepat,” tandas Judi. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================