JAYAPURA TODAY – Aktivitas pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian di Kota Jayapura, Papua, Jumat (30/8/2019), masih lumpuh. Warga cemas keluar rumah pasca-unjuk rasa sekitar 10.000 orang sehari sebelumnya.

Fasilitas layanan publik, seperti stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) dan bank, belum beroperasi dengan normal. Pusat-pusat perbelanjaan masih tutup. Kondisi ini menyebabkan warga Kota Jayapura kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak dan berbagai kebutuhan pokok.

Sebagian besar masyarakat juga belum berani meninggalkan rumahnya. Sejumlah kelompok warga yang kecewa karena tempat usahanya dibakar dan dirusak sempat memblokade sejumlah ruas jalan dari Kamis malam hingga Jumat ini.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria Bertato di Pantai Imorenggo

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat ditemui di Markas Polda Papua, Jayapura, mengatakan, pihaknya masih berupaya memulangkan ratusan pengunjuk rasa yang berada di Kantor Gubernur Papua.

”Kami akan berupaya memulihkan situasi keamanan di Kota Jayapura. Mudah-mudahan warga kembali beraktivitas dengan normal pada Sabtu (31/8/2019),” kata Ahmad.

BACA JUGA :  Kebakaran Hangsukan Kapal Wisata Sea Safari 7 di Perairan Labuan Bajo

Ia menuturkan, Polda Papua dibantu sekitar 1.400 personel Brimob dari sejumlah daerah.

”Kami mengimbau warga agar tak mudah terprovokasi dengan berbagai kabar yang tidak benar dan jangan main hakim sendiri,” ujar Ahmad.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Eko Daryanto mengatakan, pihaknya juga dibantu 200 personel dari Batalyon 501 Kostrad.

”Mereka sudah tiba di Jayapura dan akan membantu kami mengantisipasi aksi susulan di Jayapura,” tutur Eko. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================