“Karena luas wilayah yang sangat luas, maka itu kita menggandeng semua stakeholder untuk bersama-sama mamantau potensi PAD yang bertambah setiap bulannya,” ungkapnya.

Sedangkan untuk intensifikasi, adalah memperketat pengawasan kepada objek wajib pajak yang sudah ada, dengan cara mengaudit jika pajak yang diberikan kurang dari perkiraan yang sudah dihitung secara matang oleh tim dari Bappenda Kabupaten Bogor.

Sementara disamping itu, untuk target PAD Kabupaten Bogor pada tahun 2019 secara keseluruhan, Pemkab Bogor menargetkan pendapatan di angka Rp727 miliar.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Wanita di Slogohimo Wonogiri, Gegerkan Warga Setempat

Ningsih menyebut, Pemkab Bogor memiliki 10 objek pajak untuk PAD. Seperti hotel, restoran, hiburan, parkir, reklame, pajak penerangan jalan, air tanah dan mineral bukan logam dan batuan (galian).

“Dari semua sektor, pendapatan yang sudah terealisasi pada semester pertama ini sekitar Rp553 miliar,” ungkap Ningsih.

Pendapatan itu pun menurut dia sangat mungkin melebih tarhet yang ditentukan. Selain sisa waktu yang masih ada, Bappenda Kabupaten Bogor juga akan melakukan revolusi dalam sistem, yaitu menggunakan barcode pada objek wajib pajak untuk mengetahui apakah objek wajib pajak tersebut sudah menunaikan kewajibannya atau belum.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kabupaten Bogor, Sabtu 27 April 2024

“Kita juga akan menyentuh sektor e-commerce. Saat ini masih kita kaji, sektor mana saja yang bisa kita jadikan potensi PAD,” tandas Ningsih. (Firdaus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================