JAKARTA TODAY – Gempa berkekuatan M 6,0 (sebelumnya ditulis 6,2), mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara. BMKG menilai, gempa ini dipastikan aktivitas sesar aktif.

“Gempa dengan kedalaman dangkal 41 km dengan episenter terletak di laut pada koordinat 0.92 LS dan 128.57 BT ini dipastikan dipicu oleh aktivitas sesar aktif,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Minggu (15/9/2019).

Gempa tersebut terjadi, Minggu pagi dini hari 15 September 2019 Pukul 01.21 WIT. Titik gempa ini tepatnya berlokasi di laut pada jarak 123 km arah Timur Kota Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan.

BACA JUGA :  Waspada! Ini Dia 8 Cara Mencegah Tertular Flu Singapura

Menurut Daryono, gempa pagi dini hari tadi berbeda dengan gempa yang pernah mengguncang Halmahera pada 14 Juli 2019 lalu. Gempa pada Juli lalu, memiliki kekuatan M 7,2 itu diikuti 177 gempa susulan dan menyebabkan sebanyak 971 rumah rusak, 4 orang meninggal dunia serta 51 orang luka-luka.

“Menariknya, gempa tadi pagi mekanismenya sesar naik (thrust fault) sementara gempa pada 14 Juli 2019 mekanismenya sesar mendatar. Atas dasar adanya perbedaan mekanisme sumber kedua gempa, tampaknya gempa tadi pagi dini tidak dipicu oleh Sesar Sorong-Bacan. Ini merupakan cerminan kompleksitas tektonik di wilayah Halmahera Selatan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Kerutan di Kulit Bisa Diatasi dengan Rutin Konsumsi Makanan Ini

Guncangan gempa bumi pagi dini hari tadi dirasakan kuat di Halmahera selatan. Daryono menambahkan, saking kuatnya guncangan gempa, banyak warga yang masih tidur menjadi terbangun dan segera berlarian keluar rumah.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata Daryono. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================