Jakarta Today – Saat perut lapar, tubuh akan bereaksi menjadi sensitif, lebih agresif, dan mudah marah. Jenis makanan tertentu dapat meredakan suasana hati yang bergejolak saat perut lapar ini.

Dokter spesialis gizi klinis Juwalita Surapsari menjelaskan secara ilmiah orang yang lapar memiliki emosi yang lebih bergejolak daripada orang dengan perut kenyang.

“Penelitian terbaru tahun 2018 menunjukkan orang dengan perut kosong yang tidak makan selama lima jam memliki perasaan negatif, marah, dan sensitif dibandingkan orang yang kenyang atau paling tidak sudah makan snack satu jam sebelumnya,” kata Juwalita dalam peluncuran ABC Sari kacang Hijau di Jakarta, Kamis (26/9).

Juwalita menjelaskan perasaan marah dan sensitif saat lapar terjadi karena pengaruh gula darah yang menurun. Saat makan tubuh memproses glukosa dan akan menaikkan gula darah. Proses ini juga mempengaruhi kinerja otak karena otak sangat bergantung dengan gula.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 13 Mei 2024

Dalam waktu dua hingga tiga jam setelah makan, biasanya kadar gula darah akan mulai menurun. Saat gula darah turun, maka akan memicu munculnya hormon stres yaitu kortisol dan otak akan memproduksi neuropeptide Y. Semakin tinggi kandungan neuropeptide Y, perilaku seseorang akan semakin agresif.

“Saat hormon kortisol ini keluar, ia akan mempengaruhi kondisi tubuh. Perilaku akan mulai gampang marah, omongan menjadi lebih kacau. Kadar neuropeptide Y juga membuat perilaku seseorang agresif, sehingga omongan akan semakin kasar,” ucap Juwalita yang praktik di RSPI ini.

Dikutip dari CNNIndonesia.com, untuk mencegah marah dan sikap yang sensitif saat lapar ini, Juwalita menyarankan agar setiap orang selalu memastikan perut tetap terisi dengan makanan yang bernutrisi tinggi.

Konsumsilah makanan berat tiga kali sehari yakni pagi siang dan malam hari dengan nutrisi yang seimbang. Di sela-sela waktu tersebut, isi perut dengan makanan ringan yang mengandung protein dan serat. Protein dan serat membuat gula darah bertahan lebih lama di dalam tubuh dan tidak cepat turun sehingga tidak memicu amarah.

BACA JUGA :  Edgar Rangga Wakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Fingerboard 2024

“Konsumsi makanan yang mengandung protein dan serat karena penyerapannya lebih lama sehingga gula darah turun lebih lama. Karbohidrat sederhana seperti gula atau minuman bubble efeknya hanya memberi energi sebentar saja,” ujar Juwalita.

Makanan yang memiliki protein memiliki asam amino tertentu yang jika diproses oleh tubuh dapat menimbulkan perasaan senang dan meningkatkan suasana hati. Protein itu umumnya ada pada kacang-kacangan, tempe, dan ikan. Sementara serat bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. (Net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================