CIBINONG TODAY – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 Kabupaten Bogor mengalami penurunan hingga sekitar Rp800 miliar. Padahal ditahun 2019, APBD Kabupaten Bogor sebelumnya kurang lebih sekitar Rp7 triliun.
Meski begitu, menurut Bupati Ade Yasin dari sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor berhasil mengalami peningkatan sebesar Rp2,844 triliun.
“Tapi kalau dari PAD ada peningkatan ya. Untuk APBD, nanti yang bantuan dari pusat harus kita susul kembali,” kata Ade Yasin usai Rapat Paripurna penyampaian nota keuangan Rancangan APBD 2020, di Gedung Paripurna DPRD Kabupaten Bogor, Kamis (31/10/2019).
APBD 2020 sebesar Rp 6,431 triliun sendiri bersumber dari PAD Rp2,844 triliun, Dana Perimbangan Rp2,301 trirliun dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp1,285 triliun.
Kata Ade Yasin kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah adalah sebesar 44,23 persen. Lalu dari Dana Perimbangan sebesar 35,75 persen dan kontribusi lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp19,98 persen.
“Dari APBD ini terlihat bahwa komposusu PAD lebih tinggi dari dana lain. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemandirian dalam mendanai program pembangunan daerah,” jelas Ade Yasin.
Dari APBD 2020 itu, Ade Yasin mengaku memfokuskan diri pada pembangunan infrastruktur. Mulai dari pembangunan jalan, pendidikan hingga kesehatan.
Sementara, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menegaskan, jika ada pemborosan anggaran dalam RAPBD 2020, maka dirinya akan memangkas anggaran tersebut.
“Kalau ditemukan yang malah memboroskan anggaran, jelas kita pangkas,” tegas Rudy.
Menurutnya, penggunaan anggaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Jika tidak, maka perlu dievaluasi.
“Nanti kita cek, karena kita belum terima detail penggunaannya,” tandas Politisi Gerindra itu. (Firdaus)
Bagi Halaman
