JAKARTA TODAY – tergelincir hingga 2 persen, masuk ke level terendah dalam lebih dari sebulan. Penurunan karena investor kembali tak melirik emas usai pejabat Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi bahwa Washington dan China sepakat untuk menarik kembali tarif sebagai bagian dari fase pertama dari kesepakatan perdagangan

Melansir laman Reuters, Jumat (8/11/2019), harga emas turun 1,7 persen menjadi USD 1.465,78 per ons, setelah sebelumnya tergelincir 2 persen menjadi USD 1.460,75, terendah sejak 1 Oktober. Adapun harga emas berjangka AS ditutup turun 1,8 persen menjadi USD 1.466,4 per ounce.

BACA JUGA :  Mulai Hari Ini, Hery Antasari Resmi Jadi Pj Wali Kota Bogor

Seperti yang dikutip Liputan6.com, “Optimisme berkaitan dengan perjanjian fase satu membuat permintaan safe-haven mulai mereda dan beberapa aksi ambil untung muncul di belakangnya,” kata Suki Cooper, Analis logam mulia di Standard Chartered Bank.

“Selama seminggu terakhir, kami melihat sejumlah risiko yang mendukung pasar emas mulai mereda, seperti kekhawatiran di sekitar perdagangan, Brexit, dan kebijakan Federal Reserve … Jadi, hampir merupakan respons tertunda dengan profit taking terwujud,” tambah dia.

China dan Amerika Serikat sepakat untuk membatalkan, secara bertahap, tarif yang dikenakan selama perang dagang yang berlangsung berbulan-bulan, kata kementerian perdagangan Cina. Pejabat AS mengkonfirmasi hal yang sama di kemudian hari.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 24 April 2024

Harga Logam Lainnya

Adapun hal lain yang membebani bullion, adalah imbal hasil 10-tahun Treasury AS yang naik ke tertinggi sejak 1 Agustus.

Harga emas telah turun hampir 6,2 persen sejak mencapai level tertinggi multi-tahun di USD 1.557 per ounce pada awal September.

============================================================
============================================================
============================================================